TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Desmond Junaidi Mahesa, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Bidang Kaderisasi dan Ketua Dewan Pembina Daerah Provinsi Banten.
Desmond Junaidi Mahesa saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI (2019-2024).
Sebelumnya, ia pernah dua kali menjabat sebagai anggota DPR RI pada periode 2009-2014 dan 2014-2019.
Desmond Mahesa merupakan aktivis yang diculik saat era reformasi 1998.
Kini, ia aktif sebagai politisi Partai Gerindra.
Baca juga: PROFIL Ahmad Riza Patria, Ketua DPD Partai Gerindra Wilayah DKI Jakarta
Kehidupan Awal
Nama lengkapnya H. Desmond Junaidi Mahesa, SH, MH.
Ia lahir pada 12 Desember 1965 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Ayahnya bernama Muchtar, seorang petani dan buruh kasar.
Ibunya bernama Sa'diah, yang berprofesi sebagai pedagang telur di pasar Batuah, Kota Banjarmasin.
Desmond Junaidi Mahesa tumbuh di Banjarmasin.
Sejak kecil, Desmond Mahesa bekerja keras sambil bersekolah.
Ketika memasuki bangku kuliah, Desmond Junaidi Mahesa mencoba mandiri.
Ia pernah menarik becak pada malam hari untuk biaya hidup dan kuliahnya.
Saat menjadi mahasiswa, Desmond Junaidi Mahesa aktif di berbagai organisasi.
Ia juga aktif dalam menulis artikel untuk koran Banjarmasin Post dan Dinamika Berita.
Baca juga: PROFIL Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra
Karier Politik
Desmond Junaidi Mahesa adalah seorang aktivis, dikutip dari DPR RI.
Ia kemudian menjadi politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Desmond Junaidi Mahesa menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR.
Ia sekaligus menjadi wakil dari daerah pemilihan (dapil) Banten II.
Dalam Pemilu Legislatif 2019, Desmond Junaidi Mahesa mengantongi 103.837 suara.
Sebelumnya pada Pemilu Legislatif 2014, Desmond Junaidi Mahesa mengantongi 61.275 suara dari daerah pemilihan (dapil) Banten II.
Pada Pemilu Legislatif 2009, ia memenangkan 13.439 suara dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur.
Nama Desmond Junaidi Mahesa mulai dikenal publik sejak menjadi satu dari sejumlah korban penculikan aktivis pro demokrasi pada tahun 1997-1998.
Saat itu, dirinya tercatat sebagai aktivis dan mahasiswa yang berjuang menegakkan keadilan dan demokrasi pada masa pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Soeharto.
Baca juga: PROFIL Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang Pernah jadi Wakil Ketua DPR RI
Riwayat Pendidikan:
- SD Karya Masyarakat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (1975-1981)
- SMPN 7 Banjarmasin (1981-1983)
- SMAN 7 Banjarmasin (1983-1986)
- Program S1 Hukum di Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin) (1986-1994)
- Program Pasca Sarjana Hukum (S2) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM (Jakarta) (2003-2005)
Riwayat Jabatan:
1. Anggota DPR/RI (2019-2024)
2. Anggota DPR/RI (2014-2019)
3. Anggota DPR/RI (2009-2014)
4. Direktur Treads & Associate (2000-2004)
5. Direktur Kantor Hukum Des & Des (1998-2000)
Pengalaman Organisasi:
1. Ketua YLBH Banjarmasin (1997-1998)
2. Direktur YLBH Nusantara (1997-1998)
3. Direktur YLBH Nusantara Bandung (1996-1997)
4. Presidium Nasional di WALHI (1995-1996)
5. Pendiri KPA (Konsorsium Pembaharuan Agraria) (1994-Sekarang)
Karya:
- Presiden Offside Kita Diam Atau Memakzulkan (2012)
- DPR Offside Otokritik Parlemen Indonesia (2013 )
- Fungsi-Fungsi DPR RI Teks, Sejarah, dan Kritik (2019)
- Selayang Pandang Komisi III DPR RI: Evaluasi Penegakan Hukum di Indonesia (2014-2019)
- Prahara Demokrasi di Tengah Pandemi (2020).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(TribunnewsWiki/Afitria)
Artikel lain terkait DPP Partai Gerindra