Anggia kemudian berkuliah di Universitas Negeri Malang jurusan Bahasa Inggris.
Awalnya, ia tidak suka jurusan dan itu.
Pilihan jurusan Bahasa Inggris pun bukan pilihan utamanya.
Namun, di tengah perkuliahan, Anggia akhirnya bisa menikmati pelajaran tersebut.
Saat menjadi mahasiswa, jiwa berorganisasi Anggia bangkit.
Tidak hanya aktif di Senat, Anggia juga aktif di kegiatan luar kampus, termasuk di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Tahun 1998, Anggia menyelesaikan kuliahnya.
Ia kemudian memutuskan hijrah di Jakarta dan bekerja di salah satu stasiun TV nasional.
Anggia lantas melanjutkan S2 di Universitas Indonesia jurusan Magister ilmu Kesehatan Masyarakat.
Bersamaan dengan perkuliahannya itu, Anggia yang memang sejak kecil sangat dekat dengan NU pun kemudian didapuk untuk masuk dalam partai politik.
Baca juga: Isu Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024, PKB Sebut Telah Dapat Kepastian Gerindra untuk Jaga Koalisi
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi salah satu partai yang berafilasi dengan NU.
Sehingga ia merasa visi dan misi PKB sejalan dengan harapan dan cita-citanya.
Prestasi dan karier politik Anggia di PKB terbilang mulus.
Ia sempat menjajdi sekretaris di Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan NU (PP-LKNU).