TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek mengungkapkan alasan dirinya berani membangun partai.
Gede Pasek menyakini, partainya ingin menggelorakan perjuangan untuk kebangkitan nusantara.
"Jadi dengan kebangkitan nusantara ini ada, maka kita yakin cita-cita bangsa ini akan tercapai.'
"Jadi itulah motovasinya," kata Gede Pasek dalam acara Mata Lokal Memilih yang digelar di Studio 1 Kompas TV, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2022).
Mantan kader Partai Demokrat itu pun mengatakan, partainya ingin menyasar 30 juta suara golongan putih (Golput) pada pemilu sebelumnya.
Karena, Gede Pasek menyakini jika partainya tak mungkin melawan partai besar atau merebut suara dari partai besar.
"Kami berfikir begini, kemarin lebih 30 juta golput."
"Kamu ingin membantu KPU-Bawaslu agar yang Golput itu bisa punya pilihan."
"Jadi pilihannya lari ke kita."
"Kalau yang lain-lain alumninya bergabung enggak apa-apa lah."
"Yang sudah ada nggak mungkin saya ganggu."
"Ga mungkin lah kami ingin mengganggu yang besar, tidak mungkin," kata Gede Pasek.
Tribun Network Luncurkan Kanal Pemilu
Tribun Network meluncurkan kanal berita pemilu 'Mata Lokal Memilih', Senin (5/12/2022).
Peluncurkan kanal berita pemilu ini dibuka dengan Temu Wicara Nasional Tribun Series bertemakan Partai Baru VS Partai Partai Lama: Dinamika Pendaftaran, Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu 2024.
CEO Tribun Network Dahlan Dahi mengatakan program ini sudah dicanangkan dengan penuh pertimbangan untuk mengangkat perspektif pemilu daerah ke level nasional.
Sebab menurut Dahlan, mekanisme pemilu berjalan demokratis. Sehingga akses dari perspektif daerah juga harus diberi panggung untuk menjamah ke tingkat nasional.
"Mata Lokal Memilih adalah program yang kami canangkan dengan beberapa pertimbangan. Pemilih pada dasarnya ada di daerah, mereka mendengar, mengetahui, mengenal calon perspektif daerah dan para pemimpin dari daerah masuk level kabupaten, provinsi, bahkan nasional," ujar Dahlan dalam sambutannya.
"Jadi pemilu ada mekanisme demokratis yang beri akses pada mata lokal, perspektif lokal untuk mengelola dinamika sosial politik kebangsaan. Sebagai pilar dmeokrasi Tribun ingin beri panggung bagi perspektif lokal dalam proses demokrasi," tambahnya.
Lebih lanjut, Tribun Network berkomitmen untuk terus mengangkat perspektif dari penjuru daerah ke tingkat nasional supaya proses politik dapat berjalan secara demokratis dan bisa memperkokoh keberagaman Indonesia Indonesia.
"Kami, Tribun, ingin ambil bagian dalam rangka pembentukan Indonesia yang beragama, berbeda tetapi tetap satu dan kuat untuk menuju bangsa Indonesia yang bisa bersaing secara global dan bermatabat di mata dunia internasional," tegasnya.
Temu wicara yang berlangsung di Studio I Kompas TV, Gedung Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta ini turut mengundang beberapa tokoh yang berhubungan dengan dunia politik dan kepemiluan.
Adapun para tokoh tersebut ialah Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Waketum Partai Gelora Fachri Hamzah, Ketum Partai Kebangkitan Nusantara I Gede Pasek Suardika.
Dirjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri Bachtiar, Anggota KPU RI Idham Holik, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, dan Pengamat Politik Ari Junaidi.
Temu wicara yang dipimpin langsung oleh News Director Tribun Network Febby Mahendra Putrra ini juga diikuti secara virtual para penyelenggara Pemilu, yakni KPUD dan Bawaslu se-Indonesia, serta manajemen Tribun Network.(Tribun Network/ Yuda).