News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Respons Sekjen PAN Sikapi Soal Isu Erick Thohir Dapat Tiket untuk Jadi Cawapres 2024

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). Ia menjawab isu soal Erick Thohir maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (Sekjen PAN) Eddy Soeparno buka suara soal isu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024.

Terlebih, Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan atau Zulhas gencar melakukan kegiatan bersama, bahkan mengenalkan Erick Thohir ke kader dan simpatisan PAN di berbagai wilayah.

“Jadi saya kira Pak Erick Thohir dengan PAN itu sudah boleh dibilang sangat dekat hubungannya,” kata Eddy Soeparno selepas diskusi di Rilis Hasil Survei Nasional yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).

“Dan saya berharap kedepannya akan semakin erat lagi,” lanjutnya.

Baca juga: Eddy Soeparno: PAN akan Berjuang Sekuat Tenaga Agar Sistem Proporsional Terbuka Tetap Dipertahankan

Eddy mengatakan meski cukup dekat, PAN hingga saat ini masih terbuka jika ada figur lain yang punya potensi untuk maju di Pilpres 2024.

“Tidak menutup kemungkinan kita sangat terbuka bagi tokoh-tokoh lain juga untuk ke merapat ke PAN,” katanya.

Lebih lanjut Eddy mengatakan pihaknya punya keinginan untuk memajukan Erick Thohir pada Pilpres nanti.

Baca juga: Erick Thohir Berpotensi Diusung PAN, Ini Kata Pengamat Politik

Namun sebelum itu, perlu ada pembicaraan lebih jauh, baik di internal partai maupun di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Ya kembali lagi begini, keinginan kita, sebagai partai kan harus melihat batasannya juga. Kita tidak bisa mengusung sendiri. Tentu harus dikonsultasikan dan disetujui oleh partai-partai yang tergabung dalam koalisi," ucap Eddy.

Nantinya dalam konsolidasi di internal maupun koalisi, PAN akan membahas ragam strategi, termasuk mendorong nama Erick Thohir.

Baca juga: NasDem Balas PAN soal Asman Abnur Mundur dari Kabinet: Sekarang Situasinya Beda

Eddy pun berharap pembahasan ini dapat mencapai titik konsensus.

“Saya yakin karena koalisi KIB ini dari awal sudah terbentuk atas semangat yang sama untuk mengusung pasangan capres dan cawapres yang paling solid untuk 2024 ke depan, saya kira spirit inilah yang kita gunakan dalam membahas siapapun yang nanti akan menjadi capres atau cawapres yang akan diusung oleh KIB,” tuturnya.

Untuk diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir dinilai telah meraih tiket calon wakil presiden (cawapres) 2024 dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Direktur Lembaga Riset dan Konsultasi, Political Literacy Desk (Polldesk) Faisal Riza mengatakan keterusungan Erick Thohir sebagai cawapres pilihan PAN sudah semakin jelas.

Erick Thohir sering ikut dalam agenda internal partai berlambang matahari terbit tersebut.

"Tentu itu sudah klir (PAN memberi tiket). Di level elite sudah klir meskipun massa dinamis," kata Faizal Riza.

Meski demikian dia tidak menampik bahwa PAN masih malu-malu menyambut dukungan Erick Thohir.

Terlebih lagi PAN punya keterikatan dengan Koalisi Indonesia Baru (KIB).

Koalisi yang digawangi PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Golkar itu, lanjut dia, terus memberikan sejumlah sinyal untuk menyatakan deklarasi.

Utamanya terkait momentum dalam mengumumkan pasangan capres dan cawapres.

Erick Thohir memiliki berbagai alasan untuk meraih dukungan partai.

Erick Thohir memiliki modal sosial yang cukup, ditambah modal teknokratik dalam memimpin dan modal kapital yang mumpuni untuk bisa bersaing pada kompetisi Pilpres 2024.

Dalam KIB, potensi dua partai yakni PAN dan PPP mengusung figur capres maupun cawapres dari kalangan internal cukup kecil.

Dia melihat kecenderungan tersebut justru semakin mengerucut pada sosok Erick Thohir sebagai cawapres.

"PAN dan PPP tidak mengenalkan siapa pun yang diajukan dari kader mereka," ucap Faisal Riza.

Selain itu, perhitungan koalisi mengusung Erick Thohir potensi meraih dukungan dan minim pertentangan.

Eks Presiden Inter Milan ini saat ini adalah satu-satunya cawapres yang merupakan figur dari kalangan profesional dan tidak memiliki identitas partai.

“KIB terdiri dari tiga partai sekarang. Itu komunikasi politik akan rumit ketika kader partai diajukan. Ini bisa dibandingkan jika non partai diajukan, seperti Erick Thohir yang profesional. Jauh lebih ringan ketika dibincangkan, seperti melakukan insentif politik bisa disepakati sehingga partai di koalisi tidak merasa ditinggalkan, tidak merasa tidak dilibatkan,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini