TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan tanggapannya soal dirinya yang didukung menjadi cawapres dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Diketahui dukungan untuk Ganjar dan Erick untuk maju sebagai pasangan di Pilpres 2024 ini digaungkan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas).
Dukungan tersebut pun diungkapkan Zulhas dalam sebuah pantun di acara Rakornas PAN yang digelar di Semarang pada Minggu (26/2/2023).
"Jalan-jalan ke simpang lima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, insyaallah Indonesia tambah jaya" ujar Zulkifli Hasan.
Menanggapi hal tersebut Erick mengatakan itu merupakan sebuah apresiasi yang diberikan kepadanya.
Apresiasi tersebut juga tidak bisa semata-mata ditolak oleh Erick.
Baca juga: Bamsoet Tanggapi Wacana Duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir di Pilpres: Itu Domainnya Ketua Umum
Karena menurut Erick, dukungan untuk dirinya maju Pilpres 2024 tersebut juga dinilai sebagai suatu hal yang wajar.
Terutama jika dilakukan oleh partai, lembaga riset, atau dari masyarakat itu sendiri.
"Kalau itu apresiasi kan saya enggak bisa bilang tidak, ya itu natural yang terjadi oleh beberapa partai, oleh lembaga riset atau dari masyarakat itu sendiri," kata Erick dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (28/2/2023).
Terkait kecocokannya dengan Ganjar Pranowo, Erick enggan menjawabnya.
Baca juga: Pengamat: Golkar Sudah Putuskan Capres Airlangga, Sulit Restui Ganjar-Erick
Erick menyebut soal penentuan pasangan di Pilpres itu bukan permasalahan cocok atau tidak cocok.
Karena itu merupakan kebijakan dan sebuah usaha masing-masing partai dalam mengkolaborasikan figur-figur yang ada.
"Saya rasa terlalu dini. Karena kalau kita bicara pasangan itu kan 20 persen, jadi itu bukan cocok enggak cocok."
"Ini kebijakan masing-masing partai. Atau bisa tidak partai ini mengkolaborasikan figur-figur yang ada," terang Erick.
Baca juga: Respons Gerindra soal PAN Jodohkan Duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir di Pilpres 2024
Ganjar-Erick di Pilpres, Pengamat: Strategi Dukung Capres dan Cawapres yang Kira-kira Bakal Menang
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, wacana untuk menduetkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir di Pemilihan Presiden (Pilpres) adalah strategi untuk mencari pasangan yang kira-kira bakal menang di 2024.
Sebelumnya wacana tersebut dilontarkan oleh Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilu 2024 dan Workshop di Kota Semarang, Jawa Tengah.
“Itu bagian dari strategi, mendukung yang kira-kira pasangan capres cawapres yang bakal menang,” kata Pangi kepada wartawan, Senin (27/2/2023).
Di sisi lain, Pangi menilai KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) belum memiliki ‘lem perekat’ sehingga para parpol anggotanya Golkar, PAN dan PPP belum bisa satu suara untuk capres dan cawapres.
Baca juga: PAN-PPP Sambut Duet Ganjar-Erick Maju di Pilpres, Begini Tanggapan Elite Golkar
“Jadi, saya melihat KIB sejauh ini tidak punya lem perekat koalisi, lem perekat koalisi itu adalah kandidasi, sementara sejauh ini KIB belum mendeklarasikan capres dan cawapres dari 3 parpol ini baik Golkar, PPP maupun PAN,” ujar Pangi.
Karena itulah, menurut Pangi ‘bola liar’ capres-cawapres dari parpol anggota KIB mengarah ke banyak nama.
Para Ketua Umum pun mengincar posisi tersebut, namun masih sebatas cawapres.
“Sejauh ini belum ada capres-cawapres potensial dari kader KIB, positioning mereka baru cawapres. Tentu partai di koalisi KIB juga melihat potensi dan kans menang,” kata Pangi.
Baca juga: PPP Sebut Ganjar dan Erick Punya Kedekatan Emosional untuk Maju di Pilpres 2024
Menurut Pangi, Golkar akan tetap mengusung Ketum Airlangga sebagai Capres, karena pengalaman dia sebagai pejabat negara dan politikus.
Bahkan, Ketum Airlangga kerap didorong sebagai Capres KIB.
“Namun dua partai PPP dan PAN tentu sedang berupaya mengusung kader partai mereka,” pungkas Pangi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Chaerul Umam)