News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Era Digitalisasi, Bawaslu harus Kreatif Produksi Konten Pengawasan Pemilu agar Direspons Publik

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty konferensi pers bersama para awak media dalam acara Bincang-bincang Bawaslu dengan Partai Politik Peserta Pemilu 2024 di Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta, Semanggi, Jakarta Selatan, Sabtu (18/3/2023). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengadakan munggahan sebuah acara yang dikemas dalam program pengawasan bertajuk Bincang-bincang Bawaslu dengan Partai politik Peserta Pemilu 2024, kegiatan tersebut sangat spesial karena pertama kalinya pihak Bawaslu mengundang para partai politik peserta pemilu 2024 agar lebih dekat. Bawaslu menyoroti penyebaran informasi pengawasan tentang pemilu kepada publik di medsos, ini bisa jadi tolok ukur efektivitas informasi Bawaslu. Warta Kota/YULIANTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyoroti penyebaran informasi pengawasan tentang pemilu kepada publik di media sosial (medsos).

Dia mengatakan hal ini dapat dilihat melalui interaksi yang terjadi di medsos sebagai tolok ukur efektivitas informasi yang diberikan oleh Bawaslu kepada masyarakat.

"Postingan yang kita sampaikan harus kita cek dapat respon atau tidak? Kalau ada respon berarti ada interaksi. Kalau tidak ada, kita harus evaluasi. Apa yang salah dan kurang tepat? Atau ada yang kurang pas dengan yang dibutuhkan oleh publik," kata Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, dalam keterangannya Jumat (12/5/2023). 

Baca juga: PKPU 10/2023 Berangus Pencalonan Perempuan, Aktivis Desak Bawaslu Kirim Rekomendasi ke KPU 

Lolly menyampaikan di era digitalisasi dengan kerentanan dan dinamika yang ada, Bawaslu dituntut untuk punya kreativitas yang tinggi.

Menurutnya, hal tersebut bisa tercapai dengan memproduksi konten original yang memiliki kedekatan dan disukai masyarakat Bawaslu setempat.

Dia juga meyakini, dengan kreativitas yang tinggi, maka bukan tidak mungkin Bawaslu dapat memetakan pelanggaran pemilu yang dilakukan di dunia digital. 

Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam ini mencontohkan fenomena ChatGPT saat ini yang menurutnya bisa memungkinkan terjadinya pelanggaran.

"Jadi ChatGPT ini sangat pintar, yang bisa menarasikan dengan bagus percakapan bahkan sampai suara. Maka ini akan berpotensi memunculkan hoaks dan diinformasikan luar biasa di 2024," ujarnya.

"Nah ini nanti bisa menjadi tantangan bagi Bawaslu gimana caranya kita bisa selain melakukan mitigasi resiko, juga bagaimana kita bisa melahirkan strategi terbaik dalam konteks pencegahan," lolly menambahkan.

Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty memberikan sambutan dalam acara Bincang-bincang Bawaslu dengan Partai Politik Peserta Pemilu 2024 di Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta, Semanggi, Jakarta Selatan, Sabtu (18/3/2023). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengadakan munggahan sebuah acara yang dikemas dalam program pengawasan bertajuk Bincang-bincang Bawaslu dengan Partai politik Peserta Pemilu 2024, kegiatan tersebut sangat spesial karena pertama kalinya pihak Bawaslu mengundang para partai politik peserta pemilu 2024 agar lebih dekat. Warta Kota/YULIANTO (Warta Kota/YULIANTO)

Selain itu, Lolly juga mengingatkan pentingnya sinergitas di internal juga eksternal.

Dalam konteks internal dia mengatakan pentingnya kolaborasi antar divisi dalam memproduksi konten yang faktual, akurat, dan juga kreatif. 

Sedangkan untuk konteks eksternal, Lolly mengatakan pentingnya sinergitas antara Bawaslu daerah dengan media-media lokal demi tersebarnya berita fakta.

"Jangan sekedar disampaikan lewat posting saja. Maka menjadi penting karena di tengah tahapan yang berjalan berhimpitan saat tugas sahabat sekalian untuk mempublikasikan informasi tidak boleh sembarangan," tegasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini