News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Teka-teki Parpol akan Gabung PDIP yang Disinggung Ganjar, Berikut Ketum Partai Berambut Putih

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo, bersama Sekjen PDIP (atas). Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum PKS, Ahmad Syaikhu; dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (bawah kiri-kanan). Ganjar Pranowo mengatakan akan ada parpol lain yang segera bergabung PDIP, ciri-cirinya berambut putih.

TRIBUNNEWS.com - Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo, menyinggung soal adanya partai politik (parpol) yang akan segera bergabung dengan PDIP.

Ia mengatakan, ciri-ciri tokoh dari parpol yang akan bergabung dengan PDIP ialah berambut putih.

"Sebentar lagi akan ada partai yang kan datang ke DPP Partai PDIP."

"Mudah-mudahan akan bisa menambah kekuatan dan energi kita, ciri-cirinya rambutnya putih," ungkap Ganjar di Acara Konsolidasi PDIP DKI Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto mengatakan parpol yang akan bergabung dengan PDIP dulunya juga mengusung Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin di Pilpres 2019.

Baca juga: Ganjar Sebut Ada Partai Lain yang Akan Gabung dengan PDIP: Ciri-ciri Rambutnya Putih

"Partai tersebut saat Pemilu 2019 juga telah berperan aktif dalam mendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin," ungkapnya.

Sebagai informasi, Jokowi-Maruf Amin diusung oleh 7 parpol saat maju Pilpres 2019, yaitu PDIP, PPP, PKB, PKPI, Hanura, NasDem, dan Golkar.

Sementara, rival Jokowi-Maruf, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diusung Gerindra, PAN, Demokrat, dan PKS.

Lantas, siapakah sosok tokoh parpol berambut putih yang disebutkan Ganjar?

1. Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (Dokumentasi Partai Golkar)

Lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 1 Oktober 1962, Airlangga Hartarto saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2019-2024.

Dilansir situs resmi Golkar, Airlangga adalah lulusan Fakultas Teknik Mesin UGM tahun 1987.

Ia kemudian berkuliah di Monash Unversity Australia dan University of Melbourne.

Airlangga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014.

Sebelum menjadi Menteri, ia adalah anggota DPR RI periode 2006-2009 dan 2009-2014.

Kariernya sebagai kader Golkar melejit setelah ditunjuk menjadi Wakil Bendahara periode 2004-2009.

Selain menjadi politisi, Airlangga juga dikenal sebagai pengusaha.

Ia adalah pemilik sejumlah perusahaan dan menjadi Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa.

Baca juga: Peta Elektabilitas Capres Versi 8 Survei Terbaru: Prabowo dan Ganjar Kian Tinggalkan Anies Baswedan

Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Ciptadana Sekuritas, Presiden Direktur di PT Bisma Narendra, dan Komisaris di PT Sorini Corporation Tbk.

Airlangga juga pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Insiyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII periode 2009-2012, dan Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM.

Ia merupakan pemrakarsa Herman Johannes Award, penghargaan bagi inovasi teknologi.

Airlangga adalah putra Ir Hartarto, eks Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993), dan Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) saat Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

2. Ketua Umum PKS, Ahmad Syaikhu

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu membuka peluang bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan bukan dari partai politik (parpol). (Fersianus Waku)

Dikutip dari situs resmi DPR RI, Ahmad Syaikhu lahir pada 23 Januari 1965 di Cirebon, Jawa Barat.

Selain Ketua Umum PKS, Syaikhu juga menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi I.

Ia menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Cirebon.

Lulus dari SMA Sindanglaut Cirebon, Syaikhu melanjutkan kuliah ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

Ia meraih gelar Diploma Akuntansi pada 1986.

Sebelum terjun ke dunia politik, Syaikhu pernah menjadi auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Sumatra Selatan di Palembang dari 1986 hingga 1989.

Setelahnya, ia dimutasi ke BPKP Pusat pada Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.

Dilansir situs resmi Ahmad Syaikhu, karier politiknya bermula pada 2004, saat PKS mencalonkan dirinya sebagai anggota DPRD Kota Bekasi.

Di tahun 2019, Syaikhu terpililh sebagai anggota DPRD Jawa Barat.

Baca juga: Keunggulan Elektabilitas Prabowo atas Ganjar Kian Lebar di Survei Indikator

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018.

Selesai menjabat sebagai Wakil Wali Kota, Syaikhu terpilih menjadi anggota DPR RI.

Syaikhu diketahui aktif di beberapa organisasi.

Saat ini, ia menjabat Dewan Pembina Yayasan Islamic Center IQRO' Pondokgede.

Ia juga mengembangkan Asyikpreneur, sebuah lembaga pemberdayaan kewirausahaan.

3. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (29/5/2023). (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Zulkifli Hasan, atau akrab disapa Zulhas, adalah pria kelahiran Lampung, 17 Mei 1962.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum PAN ini dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada Juni 2022.

Usai dilantik menjadi Mendag, Zulhas otomatis mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua MPR periode 2019-2022.

Lahir dari keluarga petani, Zulhas diketahui pernah menjadi PNS sebelum terjun ke dunia politik.

Dilansir situs Kementerian Perdagangan (Kemendag), ia lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana tahun 1996.

Setelahnya, ia melanjutkan studi ke PPM School of Management dan meraih gelar Magister pada 2003.

Zulhas diketahui telah menerima dua gelar Honoris Causa di bidang Administrasi Publik dari Korea Sejong University dan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Karier politiknya bermula antara kurun waktu 2000-2005, saat ia aktif di Muhammadiyah.

Baca juga: Hasto Bocorkan Clue Partai yang Akan Segera Deklarasikan Dukungan bagi Ganjar

Dalam kurun waktu itu, Zulhas dipercaya menjadi Ketua Dewan Tani Nelayan Lampung, Wakil Ketua Masyarakat Lampung Sai, dan memprakarsai Persatuan Pemuda Lampung.

Ia juga memimpin Institut Buruh Pertanian dan Nelayan Muhammadiyah periode 2000-2005.

Pada 2005, Zulhas ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PAN periode 2005-2010.

Di tahun yang sama, ia terpilih menjadi anggota DPR RI komisi VI.

Saat masa jabatannya sebagai anggota DPR RI berakhir, Zulhas dilantik menjadi Menteri Kehutanan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Galuh Widya W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini