News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Ganjar Butuh Cawapres yang Punya Basis Massa NU

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq mengatakan sosok cawapres yang memiliki basis massa NU hanyalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak imin.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo membutuhkan calon wakil presiden (cawapres) yang memiliki basis massa dari Nahdlatul Ulama (NU) di pemilihan presiden 2024.

Diketahui, pernyataan ini sekaligus posisi PKB yang kini tengah digoda karena diajak PDI Perjuangan (PDIP) untuk mendukung Ganjar Pranowo menjadi capres. Sementara itu, PKB masih berada di koalisi bersama Gerindra mendukung Prabowo Subianto.

Baca juga: Cak Imin-Erick Thohir Disebut Bertemu, PAN Harap Duet Prabowo-Erick di 2024

Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq mengatakan sosok cawapres yang memiliki basis massa NU hanyalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak imin.

"Kami lihat bahwa Prabowo misalnya Ganjar sekalipun itu membutuhkan wakil presidennya punya basis NU lalu dari Jatim dan rill itu hanya Muhaimin yang punya," kata Maman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Maman juga membantah PKB membuka peluang mendukung Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres untuk Prabowo. Hingga saat ini, keputusan PKB juga sudah bulat mendukung Cak Imin.

"Enggak ada (Erick Thohir jadi cawapres). Muhaimin itu selalu lapor ke DPP LPP dan juga dewan syuro. kami saya sebagai wakil sekretaris dewan syuro selalu mendapatkan laporan bahwa sampai hari ini tidak ada nama lain di PKB untuk pilpres kecuali Muhaimin. Itu yang kami tegaskan," jelasnya.

Namun begitu, Maman meyakini persoalan capres dan cawapres nantinya akan mulai mengerucut menjelang pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada September 2023 mendatang.

Baca juga: Lembaga Survei Sebut Baliho dengan Jokowi Buat Prabowo Terlihat Tak Percaya Diri

"Seluruh pembicaraan kita hari ini tetap kayaknya menunggu September semuanya. Tidak ada yang bisa memastikan deklarasi mana yang duluan. Itu belum ada. Yang pasti siapa yang duluan itu akan memunculkan pasangan lain," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini