Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla, memberikan wejangan kepada Anies Baswedan yang tidak dapat tiket untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
JK menegaskan bahwa hal tersebut merupakan sebuah realita.
"Ya kan sudah kenyataan ya. Kita tidak berpikir lagi berandai-andai," kata JK usai menjamu Pramono Anung dan Rano Karno di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).
JK menegaskan kenyataan tersebut tidak bisa diubah.
Baca juga: Cak Imin ke Anies Baswedan: Buat Partai Baru Itu Berat, Gabung Saja yang Ada
Dia hanya menekankan bahwa masih ada kesempatan lain waktu.
"Ya sudah selesai mau apalagi. Masih ada lain kali lah," kata JK.
Sebelumnya, Relawan Anies Baswedan, Geisz Chalifah, menjelaskan soal kronologi Anies Baswedan menolak maju di Pilgub Jawa Barat lewat jalur PDIP.
Geisz mengatakan Anies awalnya ditawari untuk maju di Pilkada Jakarta bersama Rano Karno.
Saat itu, Anies diundang ke DPD PDIP Jakarta dan dilanjutkan dengan kunjungan balik elite PDIP setelahnya untuk menandatangani sejumlah berkas.
Anies lalu diminta hadir ke DPP PDIP dan direncanakan bakal ikut dalam deklarasi bersama para cakada lainnya.
"Anies diminta hadir ke DPP PDIP untuk bertemu dengan Rano Karno. (Ada rencana Deklarasi) Anies diminta hadir di gedung belakang DPP PDIP, bertemu dengan Rano Karno dan teman-teman PDIP," kata Geisz kepada wartawan, Jumat (30/8/2024).
Namun, pada sorenya, terjadi perubahan nama menjadi Pramono Anung-Rano Karno.
Baca juga: Tom Lembong Suarakan Resistance Blue Pasca Anies Gagal Maju ke Pilgub Jakarta, Apa Maksudnya?
"Cerita di balik itu adalah cerita yang sama dengan partai-partai sebelumnya yang mendukung Anies tetapi lebih kompleks," sambung dia.