TRIBUNNEWS.COM - PKS merespons terkait pencabutan baliho bergambar bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dari PDIP yang terpasang di lahan Markas Kodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Pencabutan baliho tersebut, dikatakan oleh Ketua DPP PKS Al Muzzamil Yusuf sejalan dengan amanat Undang-undang (UU) mengenai TNI dan Polri yang wajib menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilu, baik Pilpres maupun Pilkada.
"Netralitas ini merupakan bagian penting dari upaya melahirkan Pemilu yang berlangsung dengan lancar, jujur, dan adil," ungkapnya.
Maka dari itu, Al Muzzamil juga mengapresiasi tindakan dari TNI tersebut dan dianggap sebagai bukti konkret dari netralitas TNI dalam Pemilu 2024 mendatang.
Diharapkan juga, pencabutan baliho Ganjar Pranowo itu bisa menjadi contoh bagi seluruh aparat TNI dan Polri di seluruh wilayah Indonesia agar selalu menjaga netralitas.
Baca juga: Beredar Video Baliho Ganjar Pranowo di Muara Teweh Dicopot Anggota TNI, Ini Penjelasan Kapuspen
Lantaran, netralitas dalam Pemilu merupakan satu di antara prinsip utama yang harus dijunjung tinggi oleh institusi pertahanan dan keamanan dalam mendukung proses demokrasi yang berkualitas.
"Berharap bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 akan semakin memperkuat demokrasi Indonesia dan integritas proses demokrasi itu sendiri," ujarnya.
Penjelasan TNI
Dijelaskan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, dicabutnya baliho bergambar Ganjar Pranowo tersebut demi menjaga netralitas TNI.
"Demi menjaga netralitas TNI dalam Pemilu 2024," kata Julius, Senin (17/7/2023), dikutip dari TribunTangerang.com.
Hal tersebut juga sesuai arahan dari Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono yang mengimbau kepada seluruh prajurit agar berkomitmen untuk bersikap netral dalam Pemilu 2024 mendatang..
Baca juga: Ketua Umum Ganjarian Soroti Penurunan Baliho Ganjar di Muara Taweh: TNI Jangan Jadi Alat Politik
Salah satunya, yakni tidak memberikan fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada Paslon dan Parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye.
Sebelumnya, pencabutan baliho Ganjar Pranowo itu terekam dalam video yang berdurasi 31 detik dengan narasi "Arogan oknum TNI ancam relawan copot baliho Ganjar Pranowo"
Pencabutan Baliho Libatkan Satpol PP hingga Perwakilan Partai