News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Tak Lagi Maju Capres di 2024, Jokowi Disebut Tetap Keluar sebagai Pemenang

Penulis: Reza Deni
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara menyampaikan pidato yang memuat laporan kinerja lembaga-lembaga negara selama setahun terakhir. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan "hat-trick" alias "menang" tiga kali berturut-turut pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebabnya, sekalipun sudah tidak berhak kembali maju, tingkat kepuasan publik (approval rating) atas kinerja pemerintahan petahana masih tinggi jelang 14 bulan purnabakti.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode Juli 2023, approval rating Jokowi menembus 81,2 persen.

Angka tersebut berdasarkan sejumlah hasil riset Indikator, merupakan yang tertinggi sejak Jokowi memimpin pada 2014.

"Menurut saya, melihat approval (rating) Pak Jokowi, sepertinya sudah jelas (pemenang Pilpres) 2024 bukan Ganjar, Prabowo, Anies, tapi yang menang Pak Jokowi," kata peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya, dikutip Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: Presiden Jokowi Ingatkan Periode 2024-2035 Indonesia Memiliki Peluang Menjadi Negara Maju

Burhanuddin mengakui bahwasanya Jokowi secara konstitusi tidak bisa lagi maju pada pilpres karena sudah memenanginya dua kali berturut-turut.

Kendati begitu, tingginya kepuasan publik ini menjadikannya sebagai "king maker" pada 2024.

"Apa fngsinya presiden memiliki approval rating di saat secara konstitusional dia terhalang maju lagi? Kita, kan, belakangan diskusi soal king maker. King maker itu baru bisa dimainkan oleh Jokowi, konteksnya dalam pertarungan 2024, jika seorang presiden punya approval rating yang tinggi," tuturnya.

Burhanuddin melanjutkan, tingginya approval rating tersebut pun membuat dua bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, memperebutkan "Jokowi effect".

"Karena approval (rating) Jokowi tinggi, Prabowo dan Ganjar, kan, rebutan pengaruh Pak Jokowi," jelasnya.

Baca juga: Jokowi: Jangan Antarkawan Tidak Saling Menyapa Setelah Pilpres, Kita Ini Saudara Sebangsa

Burhanuddin mengatakan Prabowo berupaya mengasosiasikan dirinya sebagai bagian dari Jokowi karena menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).

Sementara itu, Ganjar diasosiasikan sebagai kolega Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Sebagai informasi, Indikator mengerjakan survei ini pada 15-22 Juli 2023 dengan melibatkan 1.811 responden yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan telah memiliki hak pilih. Responden tersebar di 38 provinsi se-Indonesia.

Responden, yang dipilih melalui teknik multistage random sampling, ditanya langsung oleh pewawancara dengan memedomani kuesioner.

Toleransi kesalahan (margin of error) riset tersebut sekitar 2,35% pada tingkat kepercayaan 95%.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini