News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

4 Fakta Viral Sajadah Jadi Alat Kampanye Caleg DPRD Kalsel, Diselidiki Bawaslu hingga Kata Pengamat

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah video yang menunjukkan sajadah yang dijadikan alat kampanye oleh seorang caleg DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menjadi viral di media sosial.

Selain itu, pemilik akun juga menjelaskan bahwa caleg DPRD tersebut bukanlah peserta yang akan berkontestasi di Pemilu 2024.

"Setelah saya tanya ke pemilik sajadah, sajadah itu bukan alat kampanye di tahun ini, tetapi di tahun-tahun sebelumnya," ungkap pemilik akun.

Meski demikian, pemilik akun enggan menjelaskan lebih detail agar tidak membongkar data pribadi sang caleg.

"Saya tidak akan menyebutkan tahun kampanyenya, karena netizen akan mencari personalnya. Saya kira itu adalah hal yang tidak sehat juga," jelasnya.

Baca juga: Viral Seorang Pria Diamuk Massa Setelah Terpegok Mencuri Motor di Jakarta Timur, Ini Kronologisnya

Kata pengamat

Mengutip dari BanjarmasinPost.co.id, fenomena sajadah sebagai media promosi oleh bacaleg ini dianggap hal yang tidak etis dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), M Riduansyah Syafari.

Ia menilai tindakan tersebut melanggar etika politik.

“Saking pengen dikenal, sampai etik politik jadi ditabrak, tidak ada rambu-rambunya lagi,” ucapnya, Rabu (30/8/2023).

Riduansyah menyebut fenomena serupa sudah sering terjadi menjelang pesta demokrasi.

"Ini bisa sebagai menguji kedewasaan bacaleg 2024, apakah siap dengan kedewasaan politik jujur dan adil yang sudah lama dicanangkan jauh sebelum orde reformasi atau hanya slogan saja," ujarnya.

Baca juga: Viral Video Mobil Dirusak di Solo: Dikejar Warga karena Lakukan Tabrak Lari, Pengemudi Ketakutan

Dari kasus ini, Riduansyah menilai pentingnya pendidikan politik yang tidak megedepankan politik praktis melainkan, politik visioner.

Di sisi lain, dia merasa masyarakat sudah lebih cerdas dalam menilai gaya politik masing-masing bacaleg, khususnya di kawasan perkotaan.

“Permasalahan ini saya kira tidak bisa diserahkan kepada KPU sebagai penyelenggara pemilu maupun kepada Bawaslu sebagai wasit dan pengawas, tetapi wajib bersinergi dengan berbahai pihak lain,” tuturnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini