Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP Ganjar Pranowo, tampil di acara Srimulat dalam Srinewlat yang digelar di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9/2023) malam.
Pada kesempatan itu, Ganjar berkesempatan membacakan sinopsis cerita pentas Srinewlat dan juga ikut tampil di atas panggung.
Ganjar yang memakai kaca mata hitam, tampil bersama Tessy dan Nunung dengan gimik tentang kondisi panggung yang gelap.
Seketika, aksi pria berambut putih itu pun sukses menghibur para penonton yang hadir.
"Lho kok ini gelap ya?" kata Ganjar yang langsung mengundang gelak tawa dari para penonton.
"Itu lho kaca matamu itu," balas Tessy yang tampak kesal.
Baca juga: Pesepeda Gelar Acara Semarang Cycling Collaboride sebagai Salam Perpisahan kepada Ganjar Pranowo
Ganjar pun mengaku senang sekaligus bangga dapat mengisi acara dan sepanggung bersama pelawak-pelawak kawakan yang menjadi idolanya sejak kecil.
"Jadi dari Srimulat menjadi Srinewlat karena ternyata ini bangkit lagi, berkembang lagi tinggal 8 orang. Kalau kemudian mereka bisa tampil lagi, saya senang sekali karena saya penggemar Srimulat dan ternyata mereka masih seperti yang dulu," ungkap Ganjar saat ditemui di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang.
Adapun 8 anggota Srimulat yang saat ini masih aktif yakni Tarzan, Kadir, Tessy, Polo, Nunung, Rohana, Yeti dan Eko Londo.
Baca juga: PDIP Respons Deklarasi Anies-Cak Imim, Sebut Ganjar Bakal Kelimpahan Suara Kalangan Nahdliyin
Menurut Ganjar, meski lawakan-lawakan dan gimik grup lawak yang berdiri sejak tahun 1950 itu selalu sama dan menjadi ciri khas, namun tetap mengundang gelak tawa bagi masyarakat.
"Saya diajak membuka acara, membacakan sinopsis dan ternyata guyonannya masih seperti yang dulu, yang meskipun diulang selalu lucu. Itu memang punya karakter yang luar biasa," ucap Ganjar.
Sebagai informasi, deretan pelawak dan artis ternama juga turut menghadiri Pentas Srinewlat. Antara lain Sule, Cak Lontong dan Diah Permatasari.