News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Ganjar Ngaku Senang Isi Kuliah Kebangsaan di UI: Boleh Dikembangkan di Kampus Lain

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menghadiri acara Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). Ganjar Pranowo mengaku senang bisa mengisi kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI).

TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengaku senang bisa mengisi kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI).

Menurutnya, acara ini bagus lantaran bisa memberikan penjelasan dan berdiskusi dengan civitas academica UI.

"Menurut saya ini bagus, ya. Bisa memberikan penjelasan-penjelasan, berdiskusi," kata Ganjar Pranowo dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (18/9/2023).

Ia juga berharap, agar kegiatan serupa bisa dikembangkan di kampus yang lain. 

"Menurut saya tradisi yang menarik. Boleh kok dikembangkan di kampus lain, besok di UGM," tuturnya.

Baca juga: Profil Valina Singka Subekti, Dosen Pembimbing Ganjar Saat Kuliah S2 di FISIP UI

Ganjar juga mengatakan akan aktif di kegiatan serupa setelah pensiun dari jabatan Gubernur Jawa Tengah.

"Saya sudah berjanji akan mulai aktif setelah pensiun dari gubernur. Sekarang sudah pensiun, maka saya mencoba untuk menghadiri undangan yang ada," ungkapnya.

Setelah ini, Ganjar juga akan hadir di Universitas Gadjah Mada pada Selasa (19/9/2023).

Ia akan berbicara dalam program Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab di UGM.

Selain Ganjar, dua capres lain yaitu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto juga akan ikut hadir. 

Petugas Partai atau Petugas Rakyat?

Pada acara tersebut, Ganjar Pranowo sempat ditodong beberapa pertanyaan untuk mengetahui pandangannya sebagai bacapres.

Dialog pun terjadi antara Ganjar dengan civitas academica UI mengenai masa depan dan permasalahan Indonesia.

Saat sesi tanya jawab, seorang mahasiswa dari FISIP UI bernama Naufal bertanya kepada Ganjar apakah dirinya petugas partai atau petugas rakyat.

Pertanyaan ini dilatarbelakangi atas pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut bahwa Ganjar adalah petugas partai saat dideklarasikan sebagai bacapres pada 21 April 2023 lalu.

"Pada tanggal 21 April 2023, bapak dicapreskan oleh Megawati Soekarnoputri. Saya menggarisbawahi kata-kata Bu Megawati yang menyatakan bahwa 'sebagai kader dan petugas partai," tuturnya dikutip dari YouTube FISIP UI.

Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menghadiri acara Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). (youTube FISIP UI)

Bahkan, Naufal juga bertanya apakah Ganjar akan menjadi 'boneka' Megawati meski terpilih menjadi presiden.

"Pertanyaan saya jika bapak terpilih menjadi presiden ke-8, apakah bapak tetap dengan prinsip 'Tuanku ya Rakyat, Gubernur hanya Mandat' dan tidak menjadi boneka Megawati?" tanya Naufal.

Kemudian, Ganjar bertanya balik ke Naufal, apakah dirinya mengikuti rekam jejaknya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.

Naufal pun mengiyakan pertanyaan Ganjar tersebut.

"Naufal, kamu mengikuti saya selama 10 tahun menjadi gubernur?" tanya Naufal.

"Mengikuti," jawab Naufal singkat.

Lalu, Ganjar pun berdiri dan bertanya kepada Naufal kembali terkait seperti apa kepemimpinan dirinya saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Oke, saya petugas siapa? Finish!" tanya Ganjar kepada Naufal.

Namun, Naufal justru tidak merespons pertanyaan Ganjar tersebut.

Lalu Ganjar pun justru melanjutkan untuk menjawab pertanyaan dari mahasiswa lain.

Singgung Dosen Pembimbing

Pada acara tersebut, Ganjar Pranowo juga sempat menyinggung nama dosen pembimbingnya ketika kuliah S2 di UI.

Pria berusia 54 tahun itu menyampaikan rasa terima kasih kepada Valina Singka Subekti, yang sabar membimbingnya selama studi S2.

"Tanpa mengurangi rasa hormat, special thanks ini saya berikan kepada Prof. Valina Singka Subekti (Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia)," tuturnya.

"Karena beliau dosen pembimbing saya, saya melihat wajah beliau yang stres, "ini mahasiswa nulis jelek, konten ya kurang bagus"."

"Tapi dengan kesabaran beliau akhirnya saya mengerti apa itu ilmu politik dan coba saya terapkan di sini," ungkap Ganjar.

(Tribunnews.com/Deni/Yohanes Liestyo Poerwoto/Suci Bangun DS)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini