Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo melakukan kunjungan silahturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Habibi, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (15/10/2023) malam.
Kedatangan Ganjar ke Ponpes Darul Habibi mendapatkan sambutan meriah dari pengurus Ponpes dan para Santri.
Ganjar pun disuguhi makanan khas Lombok yakni Nasi Puyung.
Adapun Nasi Puyung merupakan makanan khas Lombok yang berisi nasi dan aneka lauk pauk, biasanya dibungkus menggunakan daun pisang.
Nama puyung sendiri diambil dari asal daerah nasi ini yaitu daerah Puyung, Lombok Tengah. Nasi puyung berisikan lauk yang super lengkap dengan suwiran ayam atau daging, kedelai goreng dan mie.
Mendapatkan suguhan tersebut, Ganjar langsung menyantapnya secara lahap.
Baca juga: Megawati Minta Kader PDIP Sabar Tunggu Cawapres Ganjar Diumumkan: Saya Telah Pertimbangkan Matang
Dia pun makan bersama dengan para Ulama, Kiai dan Santri di Ponpes Darul Habibi.
“Makan bareng para ulama, makan bareng dengan santri, khas banget sama dengan pondok-pondok yang lain,” kata Ganjar.
Ganjar menuturkan, nasi puyung yang disajakin oleh pihak Ponpes Darul Habibi sangat enak untuk disantap.
Apalagi, bila dimakan bersama dengan warga yang ada di Ponpes tersebut.
Baca juga: Peluang Gibran Cawapres Tertutup, Pengamat Ungkap Dampak Putusan MK Bagi Koalisi Prabowo dan Ganjar
“Makannya enak banget. Nasi puyungnya enak sekali,” ucap Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan kedatangannya ke Ponpes Darul Habibi tujuan utamanya yaitu bersilahturahmi dengan pengurus, ulama dan santri yang ada di sana.
“Bersilahturahmi. Suasana yang sangat menyenangkan,” tandas Ganjar.
Diketahui kunjungan silahturahmi Ganjar ke Ponpes Darul Habibi ini setelah Ganjar
menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dia juga sempat berkunjung ke Ponpes Nurul Muhsinin.
Selama di NTB, Ganjar didampingi oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo (TPN GP) Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi.