Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mendeklarasikan Pemilu Damai bersama tokoh Madura se-Indonesia.
Sejumlah tokoh Madura lintas profesi dari berbagai wilayah di Indonesia tersebut mendeklarasikan diri siap menjaga dan mensukseskan Pemilihan Umum yang damai dan demokratis pada 14 Februari 2024 mendatang.
Baca juga: Gugatan Batas Usia di MK, Pengamat Soroti Masifnya Judicialisasi Politik Dalam Pengaturan Pemilu
Mahfud yang hadir sebagai tokoh kunci dalam deklarasi menjelaskan jika para tokoh Madura dapat memimpin pelaksanaan Pemilu yang baik dan damai, maka akan sangat membantu keberlangsungan NKRI.
Menurut Mahfud, kemajuan yang diraih Indonesia akan membawa kemajuan juga untuk Madura.
Menurutnya, hal tersebut patut untuk disyukuri.
Hal tersebut disampaikannya saat Silaturahmi Menko Polhukam Bersama Tokoh Masyarakat Madura se-Indonesia di Surabaya pada Senin (16/10/2023).
"NKRI harus terus dibangun karena kita tahu, kita ini semua bisa maju seperti sekarang, bisa jadi pangdam, bisa jadi menteri, bisa jadi profesor, doktor, manajemennya apa? Karena Indonesia, karena kita bersama dan ada di dalam Indonesia Maju," kata Mahfud dalam keterangan tertulis pada Senin (16/10/2023).
Mantan Ketua MK tersebut juga mengajak para tokoh masyarakat Madura untuk tidak ribut dan bertengkar satu sama lain hanya karena persoalan politik elektoral.
Baca juga: Kaesang Pangarep Larang Para Caleg PSI Serang Personalitas Orang Lain Dalam Pemilu 2024
Karena urusan politik di dalam negara, dilakukan untuk memfasilitasi aspirasi politik agar bisa disalurkan dengan jelas.
"Tidak usah ribut-ribut bertengkar satu sama lain tentang politik. Urusan politik itu memang kita mendirikan negara agar setiap orang punya aspirasi politik yang bisa disalurkan dengan jelas," kata Mahfud.
"Salurkan pilihan politik Anda dengan bebas, negara akan memfasilitasi. Negara tidak akan bisa memfasilitasi kalau kita tidak aktif juga untuk ikut menjaga negara ini," sambung dia.
Para tokoh yang hadir dalam deklarasi yang disaksikan Mahfud MD tersebut di antaranya Rektor UIN Pontianak Dr. Syarif, Rektor UIN Khas Jember Babun Suharto, Rektor Unitomo Siti Marwiyah, Staf Khusus Wakil Presiden KH. Masduki Baidlowi, serta Budayawan dan Panyair D. Zawawi Imron.
Selain itu, hadir juga Akademisi UGM Abdul Gaffar Karim dan Ema Marhumah, Mantan Rektor UIN Sunan Ampel yang juga pengasuh Ponpes Annuqayah Guluk-guluk Abdul A'la, Pengasuh Ponpes Al-Amin Parenduan Kiai Ahmad Fauzi Tidjani, Pengasuh Ponpes Cendikia Amanah Depok KH. Cholil Nafis, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi, dan puluhan tokoh Madura lainnya.
Mereka mengajak seluruh masyarakat Madura mewujudkan Pemilihan Umum yang damai, aman, demokratis dan bermartabat.
Mereka juga bertekad dalam Pemilu nanti akan terus mengawal dan menghindarkan praktik politik identitas yang telah terbukti memecah-belah dan mengganggu harmoni bangsa.
Selain itu, politik uang yang telah turut menyuburkan korupsi juga turut menjadi perhatian dalam deklarasi ini.
"Kami keluarga besar warga Madura yang secara statistik berjumlah lebih dari tujuh juta orang bertekad mempertahankan keutuhan NKRI dan mensukseskan Pemilu 2024 sebagai Pemilu yang aman, damai, demokratis, dan bermartabat," kata tokoh asal Madura di antaranya Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf selaku penggagas acara.