TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon wakil presiden (bacawapres), Mahfud MD, menyinggung mengenai lemahnya penegakan hukum di Indonesia.
Mahfud menyampaikan pendapatnya itu di acara deklarasi 'Ganjar-Mahfud untuk Indonesia' di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta pada Rabu (18/10/2023) malam.
"Persoalan utama kita saat ini adalah lemahnya penegakan hukum. Lemahnya penegakan hukum," kata Mahfud MD dikutip dari YouTube Ganjar Pranowo.
Baca juga: 40 Ribu Orang Bakal Antar Ganjar dan Mahfud MD Daftar Capres-Cawapres ke KPU Kamis Besok
Menurutnya, jika penegakan hukum di Indonesia dilakukan dengan baik dan benar, maka separuh dari persoalan bangsa ini akan selesai.
Mahfud MD lantas melanjutkan, apabila hukum di Indonesia bagus, maka ekonomi, infrastruktur, dan bidang-bidang lain akan bagus.
"Kalau di Indonesia ini penegakan hukum bisa dilakukan dengan baik dan benar, maka menurut saya, meski angka 50 persen ini adalah dugaan yang sifatnya kuantitatif, taruhlah separuh. Menurut saya, separuh dari seluruh persoalan bangsa ini bisa selesai," sambung pria berusia 66 tahun itu.
"Kalau hukumnya bagus, maka ekonomi akan bagus, infrastruktur akan bagus, kehidupan-kehidupan lain pun akan bagus, perdagangan dan lain-lain," terangnya.
Oleh sebab itu, penegakan hukum, kata Mahfud, harus memberikan kepastian hukum.
Kepastian hukum ke atas, maksudnya di antara pengusaha-pengusaha elite, penguasa-penguasa elite itu terkadang tak memberikan kepastian hukum, ada tumpang tindih karena korupsi, kolusi, dan sebagainya.
Baca juga: Adu Massa Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Saat Daftar Pilpres di KPU Besok, Ini Klaim Kedua Kubu
Sementara orang-orang yang di bawah tak mendapatkan perlindungan hukum.
Alhasil, Mahfud memiliki keinginan ke depan hukum harus memiliki ketegasan dan kepastian ke atas sementara yang di bawah harus memperoleh perlindungan hukum.
Ia berujar bahwa itu bisa diwujudkan. Ia pun mengajak anak-anak muda yang memiliki tekad untuk berjuang bersama Ganjar-Mahfud.
Sementara itu, acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting di Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP).
Berdasarkan pantauan dari tim Tribunnews.com, hadir Ketua TPN GP, Arsjad Rasjid.
Kemudian, Wakil Ketua Koordinator TPN GP, Andika Perkasa, TGB Muhammad Zainul Majdi, dan Gatot Eddy Pramono.
Ada pula Wakil Ketua Angela Tanoesoedibjo, Sekretaris TPN GP Hasto Kristiyanto dan Wakil Sekretaris Arwani Thomafi.
Kata Ketua TPN GP
Sementara itu, pada acara ini, Arsjad memberikan sambutannya dengan memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.
Dukungan tersebut diharapkan bisa membantu mewujudkan Indonesia Emas yang unggul, adil, dan makmur.
"Saya Arsjad Rasjid mewakili tim nasional Ganjar-Mahfud memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, agar bersama kita bisa gerak cepat mewujudkan Indonesia Emas, unggul adil dan makmur," kata Arsjad, Rabu, dikutip dari YouTube Ganjar Pranowo.
"Hidup Ganjar dan Pak Mahfud, kita yakin akan menang!" seru Arsjad.
Baca juga: Tokoh yang Hadir di Deklarasi Dukungan Ganjar-Mahfud: Hasto, Arsjad Rasjid hingga Andika Perkasa
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah membeberkan alasannya ketika memutuskan memilih Mahfud MD sebagai bacawapres.
Melalui pidatonya, Megawati mengatakan Mahfud bukanlah sosok asing baginya karena keduanya pernah bekerja sama di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Jadi saya sangat bisa mengerti dari cara berpikir jalan pikirannya," kata Megawati, Rabu (18/10/2023) siang.
Megawati lantas menyebut Mahfud sebagai paket lengkap karena memiliki pengalaman di legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
"Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik," beber Megawati.
(Tribunnews.com/Deni/Milani Resti/Erik S)