Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Aktivis 98 atau Gerak 98 menemui calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Sejumlah hal diperbincangkan, salah satunya mengenai isu penegakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu.
Ketua Gerak 98 Mixil Mina Munir mengatakan pihaknya sudah menitipkan mandat kepada Ganjar dalam pertemuan. Yakni, mandat yang diberikan adalah harus menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
“Kita menitipkan mandat salah satunya kepada Pak Ganjar adalah harus menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu,” kata Mixil, Minggu (22/10/2023).
Mixil pun mengatakan, harapannya itu bisa terwujud dikarenakan Ganjar sebagai calon presiden tidak memiliki catatan hitam terkait pelanggaran HAM.
Baca juga: Gibran Dideklarasikan Golkar Jadi Cawapres Prabowo, Ganjar: Semua Orang Punya Hak
Begitu juga dengan pasangan yakni bakal calon wakil presiden (Cawapres), Mahfud MD.
“Kalo Mas Ganjar dan Pak Mahfud saya yakin dalam waktu cepat dia akan menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu. Saya kira sama-sama aktivis, berangkatnya dari aktivis,” terangnya.
“Jadi ada kesamaan cara pola dan bagaimana bersinggungan dengan rakyat, bagaimana kemudian melihat persoalan bangsa ini,” sambung Mixil.
Lebih jauh, Mixil menyebut jika Gerak 98 akan membantu memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Salah satu caranya dengan membangun 1.000 posko untuk Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Ganjar Sebut Belum Komunikasi Lagi dengan Gibran Soal Jadi Juru Kampanye di TPN
Selain itu, Gerak 98 turut menanggapi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menerima mandat sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto dari Partai Golkar.
Padahal, Gibran merupakan kader dari PDIP.
Dia pun menyayangkan sikap Gibran yang dianggap kacang lupa kulit. Mengingat, kursi Wali Kota Solo berhasil didapatkan Gibran berkat dukungan PDIP.