News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Singgung yang Terjadi di MK, Megawati: Rekayasa Hukum Tak Boleh Terjadi Lagi

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri buka suara tentang apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi belakangan ini, Minggu, (12/11/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi di tanah air.

Hal itu disampaikan Megawati tatkala menyinggung apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) belakangan ini.

Sebelumnya, MK mengeluarkan putusan yang memicu polemik lantaran putusan itu membuka jalan bagi putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi cawapres.

"Apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini telah menyadarkan kita semua, berbagai manipulasi hukum kembali terjadi. Itu semua akibat praktik kekuasaan, yang telah mengabaikan kebenaran hakiki, politik atas dasar nurani," kata Megawati dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube PDIP, Minggu, (12/11/2023).

Megawati kemudian memuji Majelis Kehormatan (MKMK) yang menjatuhkan sanksi kepada sejumlah hakim konstitusi yang dinyatakan melanggar kode etik.

Menurut dia putusan MKMKĀ telah memberikan cahaya terang di tengah kegelapan demokrasi.

Baca juga: Megawati: Jadikan Pemilu 2024 Momentum Dapatkan Pemimpin Terbaik yang Wakili Kehendak Rakyat

Putusan MKMK itu, kata Megawati, adalah bukti bahwa kekuatan moral, politik kebenaran, dan politik akal sehat, tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum konstitusi.

Megawati menyayangkan adanya rekayasa itu. Dia mengaku sudah berulang kali berkata bahwa konstitusi harus diikuti dengan selurus-lurunya.

"Konstitusi tidak hanya ditaati sebagai hukum dasar tertulis. Namun, memiliki roh," katanya.

Putri Bung Karno itu menyebut konstitusi mewakili kehendak, tekad, dan cita-cita tentang tata pemerintahan negara seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.

Dia mengatakan situasi saat ini mengingatkan dia ketika masih menjadi presiden. Kala itu dia membentuk MK.

"Dari namanya saja Mahkamah Kostitusi ini seharusnya sangat sangat berwibawa, memiliki tugas yang sangat berat dan penting guna mewakili seluruh rakyat Indonesia di dalam mengawal konstitusi dan demokrasi," ujarnya.

Baca juga: Megawati Soekarnoputri Tangkap Sinyal Kecurangan Pemilu 2024 Mulai Terjadi

Megawati mengaku sangat serius membentuk MK. Bahkan, dia bersama dengan Menteri Sekretaris Negara mencarikan sendiri gedung untuk MK.

Akhirnya diputusakan bahwa gedung MK berada di dekat Istana yang menjadi tempat sangat strategis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini