TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto hampir dipastikan menjadi Panglima TNI, sosok pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tinggal disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI dalam waktu dekat.
Usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI, pencalonan Jenderal TNI Agus Subiyanto dinyatakan disetujui oleh Komisi I DPR RI
Komisi I DPR RI memutuskan menyetujui Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa penisun.
"Poin kedua memberikan persetujuan terhadap calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Aubiyanto sebagai Panglima TNI," ujar Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid di Ruang Rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Selanjutnya, DPR RI akan menggelar Rapat Paripurna untuk tahap akhir pengesahan pengajuan Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI.
Diketahui, meski selama dua periode menjadi Presiden RI melalui kendaraan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jokowi bergerak dalam senyap namun pasti mengambil posisi di pihak lawan, yakni calon presiden Prabowo Subianto.
Hal itu terlihat dengan berpalingnya satu per satu anggota keluarga Jokowi dari PDIP.
Di antaranya sang penerus yakni anak pertama Jokowi sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dijadikan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.
Anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep didapuk sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas (PSI) dan langsung berkaolisi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), koalisi partai politik pengusung capres-cawapres Prabowo-Gibran.
Baca juga: Muncul Isu Kerahkan Massa Tolak Pencalonan Prabowo-Gibran, Ini Jawaban Ketua Fraksi PDIP Solo
Sementara, sang menantu yang juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution, juga ikut dalam "kapal besar" pengusung Prabowo-Gibran.
Jika kelak DPR RI menyetujui Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI, maka lengkap sudah barisan tokoh yang pernah dekat Presiden Jokowi menduduki jabatan strategis jelang Pemilu 2024 (Pileg 2024, Pilkada Serentak 2024 dan Pilpres 2024).
1. Agus Subiyanto
Jenderal TNI Agus Subiyanto kelahiran Pangandaran, 5 Agustus 1967 (56 tahun) merupakan perwiran tinggi TNI lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 kecabangan infanteri.
Agus Subiyanto dipercaya menduduki jabatan startegis di TNI AD di dua periode kepemipinan Presiden Jokowi.
Di antaranya Danrindam II/Sriwijaya (2016-2017), Danrem 132/Tadulako (2017-2018), Pamen Denma Mabesad (2018-2019), Wadanpussenif Kodiklatad (2019-2020), Danrem 061/Surya Kencana (2020), Danpaspampres (2020-2021), Pangdam III/Siliwangi (2021-2022) dan Wakasad (2022-2023).
Pada 25 Oktober 2023, Agus Subiyanto dengan jabatan Letjen TNI dilantik Presiden Jokowi sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang akan memasuki masa pensiun.
Tak sampai sepekan menjadi KSAD, Presiden Jokowi mengusulkan Agus Subiyanto menjadi calon Panglima TNI ke DPR RI, menggantikan Laksamana Yudo Margono.
Tinggal selangkah lagi, Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI yang membawahi militer RI dan hanya bertanggung jawab kepada Presiden.
Pencalonan Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI tinggal menunggu persetujuan seluruh anggota DPR RI dalam Rapat Paripurna.
Agus bukan orang baru bagi Jokowi. Agus sudah bersama Jokowi saat masih Wali Kota Solo pada 2005-2012. Saat itu Agus menjabat Komandan Kodim 0735/Surakarta (2009–2011)
Dan keduanya kembali bersama saat Agus Subiyanto menjadi Komandan Paspampres (2020–2021).
Baca juga: Pidato Megawati Disebut Tunjukkan Kekecewaan dan Kemarahannya kepada Jokowi Sekeluarga
Meski dikenal dekat Jokowi sejak lama, Agus Subiyanto meyakinkan jabatan Panglima TNI yang kelak diembannya bukan karena dirinya "orang dekat" Presiden Jokowi.
Ia menegaskan tak hanya pernah berdinas di Kota Solo.
"Jadi, memang saya itu berdinas tidak hanya di Solo, jadi kebetulan waktu saya di Solo bertemu dengan Pak Jokowi. Saya pernah jadi Danrem di Palu, ketemu juga Pak Longki, Pak Sarmu, sampai sekarang dekat hubungannya," ujar Agus seusai uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi I di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Senin (13/11/2023).
2. Maruli Simanjuntak
Selain Agus Subiyanto, ada tokoh TNI lainnya yang juga dianggap dekat Presiden Jokowi menduduki jabatan strategis jelang Pemilu 2024.
Dia adalah Maruli Simanjuntak.
Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak lahir di Bandung, 27 Februari 1970 (53) adalah perwira tinggi TNI Angkatan Darat, lulusan Akmil tahun 1992.
Ia merupakan menantu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Karier militer Maruli Simanjuntak juga terbilang moncer. Ia pernah menduduki jabatan strategi di TNI dan dianggap "orangnya Jokowi".
Maruli Simanjuntak sudah menjadi pengawal Jokowi sejak awal menjadi Presiden RI 2014.
Ia pernah menjadi Komandan Grup A Paspampres (2014-2016), Danrem 074/Warastratama (2016-2017), Wadanpaspampres (2017-2018), Kasdam IV/Diponegoro (2018), Danpaspampres (2018-2020), dan Pangdam IX/Udayana (2020-2022)
Dan pada 31 Januari 2022, ia diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Terkini, Maruli Simanjuntak disebut-sebut jadi calon kuat KSAD, penerus Agus Subiyanto.
Dalam satu kesempatan, Maruli Simanjuntak menyatakan tidak keberatan dengan anggapan dirinya "orangnya Jokowi".
"Ya, apa salah kalau saya dekat? Yang ngangkat saya bukan saya sendiri. Jadi, saya terus terang (secara) pribadi, saya tahu persis Presiden (Jokowi) itu bagaimana bekerjanya, kebetulan saya bertahun-tahun dengan beliau," kata Maruli kepada wartawan di Media Center Korem 163/WSA di Denpasar, Bali, Senin (24/1/2022).
Meski begitu, Maruli menegaskan dirinya tak pernah meminta jabatan meski punya hubungan dekat dengan lingkaran Istana Kepresidenan. Selama ini, ia hanya menjalankan tugas dan perintah yang diberikan.
3. Listyo Sigit Prabowo
Selanjutnya, ada Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Listyo lahir di Ambon 5 Mei 1969 (54) dan diangkat Presiden Jokowi sebagai Kapolri sejak 27 Januari 2021, menggantikan Jenderal Pol Idham Azis.
Kariernya di kepolisian terbialng sangat moncer hingga menjadi Kapolri termuda kedua dalam sejarah karena berusia 51 tahun, 267 hari saat dilantik.
Listyo dikenal dekat dengan Presiden Jokowi karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo pada 2011, saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Kedekatan Listyo dan Jokowi berlanjut ketika Jokowi menjadi Presiden.
Baca juga: Alasan Anwar Usman Tak Hadir Acara Pelantikan Ketua MK Suhartoyo: Mau ke Rumah Sakit
Pada 2014, Listyo pun menjadi ajudan Jokowi. Setelah tidak menjadi ajudan Jokowi, Listyo menduduki sejumlah jabatan di kepolisian, yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019, sebelum diangkat menjadi Kabareskrim.
Listyo mulai menjabat sebagai Kabareskrim pada 6 Desember 2019, menggantikan Idham Azis yang saat itu dilantik Kapolri.
Dan selanjutnya, Presiden Jokowi mempercayakan mantan ajudannya itu sebagai Kapolri (27 Januari 2021-sekarang).
4. Nana Sudjana
Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana lahir Cirebon Jawa Barat, 26 Maret 1965 (58) adalah seorang purnawirawan Polri yang kini menjabat sebagai Inspektur Utama Setjen DPR RI.
Namun, sejak 5 September 2023, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian selaku pembantu presiden melantik Nana Sudjana sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah.
Diketahui, wilayah Jawa Tengah merupakan salah satu basis massa PDIP.
Dan lagi, Nana Sudjana pernah menjadi Kapolrestabes Surakarta (2010) sewaktu Jokowi menjabat Wali Kota Solo (2005-2012).
Karier Nana Sudjana sebagai polisi juga moncer.
Lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang intel dan pernah menjadi kapolda di empat wilayah berbeda dan jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kapolda Sulawesi Selatan.
Pada 16 November 2020 hingga 24 Februari 2021, Nana dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri.
5. Heru Budi Hartono
Jauh sebelum Nana Sudjana, Mendagri Tito Karnavian lebih dulu menunjuk orang dekat Jokowi, yakni Kepala Sekretaris Negara Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan pada 17 Oktober 2022.
Bahkan, masa jabatan Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta diperpanjang satu tahun dan baru berakhir pada 17 Oktober 2024 mendatang.
Heru Budi Hartono lahir di Tapanuli Tengah Sumatera Utara, 13 Desember 1965 (57) berlatar belakang seorang birokrat pemerintahan.
Ia mengawali karier birokrasi di Pemerintah Kota Jakarta Utara sebagai Staf Khusus Wali kota Jakarta Utara (1993).
Selama 15 tahun, Heru bertugas di Pemkot Jakarta Utara dan menduduki beberapa jabatan, dengan jabatan terakhir Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara (2008).
Selanjutnya, ia diangkat sebagai Kepala Biro KDH dan KLN DKI Jakarta (2013), Wali Kota Jakarta Utara (2014) atau saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta (2012-2014).
Selanjutanya, Heru diangkat sebaai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta (2015).
Jokowi pun turut mengajak Heru Budi Hartono saat dirinya menjabat sebagai presiden dengan mengangkatnya sebagai Kepala Sekretariat Presiden RI (2017–sekarang). (Tribunnews.com/Wikipedia/Kompas.com)