Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Polisi Fadil Imran memaparkan kekuatan personel kepolisian dalam menyukseskan Operasi Mantap Brata untuk pengamanan Pemilu 2024.
Diungkapkan Fadil, dua per tiga kekuatan Polri dikerahkan untuk mengamankan pemilu 2024.
Sementara sepertiganya dikerahkan untuk melaksanakan kegiatan rutin kepolisian.
Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (15/11/2023).
"Apabila terjadi peningkatan eskalasi gangguan kamtibmas maka situasi kontijensi dapat diberlakukan dengan di bawah kendali Dankor Brimob Polri untuk mempersipkan pasukan power on hand yang terpisah dengan pasukan Brimob yang disediakan untuk Operasi Mantap Brata," kata Fadil di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta.
Baca juga: Anggota Komisi III DPR Protes Kapolri Tidak Hadiri Rapat Bahas Pengamanan Pemilu 2024
Fadil mengungkapkan menyikapi kerawanan kontijensi, Polri telah menyiapkan puluhan ribu personel kepolisian.
Yaitu 25 ribu personel Brimob Nusantara, 4756 personel Dalmas Nusantara, 115 personel Densus 88 Antiteror, dan 2184 personel yang menjadi power on hand Kapolri sebagai penanganan kontijensi.
Adapun kontijensi terbagi menjadi tiga.
Pertama, Aman Nusa Satu berisi penanganan konflik sosial.
Kedua, Aman Nusa Dua berisi penanganan bencana alam.
Dan ketiga, Aman Nusa Tiga beisi tentang penanganan terorisme.
"Dalam pelaksanan pemilu serentak maka bentuk Operasi Mantap Brata adalah oeprasi terpusat dan satuan kewilayahan, di mana ada tiga tingkatan yaitu operasi pusat, operasi daerah dan operasi polres," tandasnya.