Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, menyampaikan janji kampanyenya untuk membangun transportasi umum di Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Selatan.
Salah satu transportasi umum yang direncanakan Anies yakni kereta api.
Anies ingin menggandeng mantan Dirut KAI Ignasius Jonan untuk membangun jalur kereta api di Bumi Lambung Mangkurat.
"Kalau nanti kita melakukan pembangunan kereta api, maka orang pertama yang kami undang adalah Pak Jonan," kata Anies usai menghadiri Desak Anies di Banjarmasin, Selasa (5/12/2023).
Menurutnya, Jonan yang pernah menjabat Menteri Perhubungan adalah sosok yang berintegritas.
Anies optimistis dengan kebijakan yang nantinya dilakukan Jonan, termasuk jalur kereta api di Kalimantan.
Ditambah, Anies mengenal Jonan yang bekerja secara profesional, sebab keduanya sama-sama pernah bekerja di kabinet Presiden Joko Widodo.
"Kalau beliau mengatakan layak, maka dia layak, kalau beliau mengatakan tidak layak itu tidak layak. Itu man of integrity, orang yang punya integritas, orang yang profesional dan orang yang terbukti sukses dalam mentransformasi kereta api di Indonesia," kata Anies.
Baca juga: Konsolidasi TPD dan Relawan di Balikpapan, Ganjar Tegaskan Kaltim Daerah Penting: Di Sini Ada IKN
Anies Baswedan berjanji membangun rel kereta api yang menghubungkan Banjarmasin-Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Hal itu dikarenakan wilayah Banjarbaru dan Banjarmasin punya intensitas warga yang cukup tinggi.
"Sebenarnya ini salah satu kawasan yang mungkin perlu kita bangun jaringan rel kereta api antara dua wilayah ini. Apa nentuknya? Shuttle, sehingga intensitas di sana bisa digunakan. Ini salah satu contoh (pembangunan yang akan dilakukan)," tandas dia.
Sosok Ignasius Jonan
Ignasius Jonan lahir di Singapura, 21 Juni 1963. Nama Ignasius mencuat setelah diangkat sebagai Direktur Utama PT KAI pada 2009 oleh Menteri BUMN kala itu, Sofyan Djalil.
Padahal, Ignasius Jonan sama sekali belum pernah berkarier di bidang bisnis transportasi, apalagi kereta api.
Sebab, sebelumnya kariernya baru berkisar di bidang finansial, menjabat direktur di Citibank dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.
Namun, di masa jabatannya, Ignasius sukses membalikkan kerugian Rp 83,5 miliar pada 2008 menjadi keuntungan Rp 154,8 miliar pada 2009.
Peremajaan sarana pada masa kepemimpinannya mengangkat citra kereta api sampai menjadi moda transportasi umum pilihan masyarakat.
Tak hanya itu, kedisiplinan dan dedikasi tinggi yang Ignasius Jonan terapkan makin menertibkan bisnis kereta api milik negara itu.
Apalagi usai pemberitaan soal Ignasius tidur di kereta demi mengawasi pelayanan maksimal kereta api ekonomi menjadi viral.
Baca juga: Ketika Siti Atikoh Ganjar Serap Aspirasi Soal Program ke Depan Bagi Perempuan Agar Jadi Tiang Negara
Ignasius kemudian menjabat Menteri Perhubungan di periode pertama Presiden Joko Widodo. Ignasius tetap lanjut mengawasi perkeretaapian dan mendukung program andalan Jokowi untuk megaproyek tol laut.
Namanya sempat terbawa arus kisruh ruas tol Brexit (Brebes - Tegal), di mana pada puncak arus mudik 2016 ini terjadi kemacetan luar biasa.
Sekiranya dua tahun berkarya, Ignasius Jonan kemudian tersingkir di perombakan kabinet pada Juli lalu.
Ignasius Jonan digantikan oleh mantan Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi. Kemudian, Ignasius menjabat Menteri ESDM.