TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto merespons soal adanya pihak yang mengkritik gaya kampanyenya yang kerap joget di hadapan publik.
Prabowo mengaku, mendengar adanya pernyataan kalau ada pihak yang menyebut dia maju jadi capres tapi hanya mengandalkan joget bukan gagasan.
Menjawab hal itu, Prabowo secara tegas mengklaim, saat ini bisa dikatakan gagasan pasangan nomor urut 2 adalah yang paling hebat.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat memberikan pidato di HUT ke-9 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu, (9/12/2023).
"Banyak yang bilang tentang saya, apa sih itu calon presiden kok joget-joget, katanya calon presiden harus memberi gagasan. Saya tegaskan gagasan kami paling hebat. Nggak usah ragu, gagasan KIM sudah hebat, paten," kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga berpesan kepada seluruh partai pengusung dan pendukungnya untuk tidak perlu merespons kritikan itu.
Dirinya justru meminta agar tudingan-tudingan yang datang ke pihaknya untuk dijogetin saja.
"Mau diejek, mau dicaci, kita joget saja," ujar dia
Sebab kata Prabowo, gagasan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah hebat dan bisa dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Serba-serbi Kampanye Prabowo di Tasikmalaya: Joget Gemoy, AHY Nyanyi, Ridwan Kamil Bagi-bagi Buah
Tak hanya itu, mantan Danjen Kopassus tersebut juga menyatakan, gagasan KIM sudah dipelajari termasuk melanjutkan program kerja dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Yang kurang kami tambah, yang perlu disempurnakan kami sempurnakan dan yang harus dilaksanakan kami akan laksanakan, semua yang sudah dirintis kami pertahankan," ujar Prabowo.
Atas hal itu, di hadapan kader PSI, Prabowo menegaskan kalau joget-joget yang dilakukannya itu bukanlah tanpa gagasan.
Pasalnya, gagasan yang dimiliki bersama Gibran klaim Prabowo adalah yang terbaik.
"Jadi bukan joget tanpa gagasan, saya pastikan gagasan KIM yang terbaik," kata dia.
"Tapi kalau berjoget lagunya harus enak! piye musiknya, musiknya endi, aku joget kalian (kader PSI) joget juga ya, biar yang ngejek-ngejek itu capek ngejek-nya gitu loh," tukas Prabowo.
Senada dengan Prabowo, Wakil Direktur Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dahnil Anzar Simanjuntak, juga merespons soal tanggapan beberapa pihak atas jargon gemoy yang melekat pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Tak hanya jargon Gemoy, saat ini aksi joget-joget juga kerap dilakukan oleh Prabowo serta Gibran di beberapa kegiatan.
Aktivitas tersebut, dinilai beberapa pihak hanya menjadi gimik untuk mendapatkan perolehan suara dari masyarakat.
Dahnil menyebut, bahwa apa yang dilakukan oleh Prabowo maupun Gibran adalah suatu poin yang menunjukkan politik itu harus dijalankan dengan riang gembira.
"Seolah-olah pak prabowo hanya gimik, gimik gemoy joget, padahal itu adalah entry poin untuk menyampaikan pesan bahwasanya politik itu gembira," kata Dahnil dalam acara relawan Matahari Pagi Prabowo Gibran Mendengar di kawasan Senopati, Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Menurut Dahnil, orang yang gembira pasti memiliki ide dan kreativitas yang baik, serta mempunyai daya pikir yang bagus dan berbekal kepribadian yang positif.
Sebaliknya, menurut dia, jika ada orang yang kerap marah dan cemberut merupakan ciri-ciri pribadi yang frustasi.
"Orang yang gembira pasti orang yang banyak gagasan, orang yang marah-marah terus orang yang cemberut terus pasti orang yang frustasi, orang yang gembira pasti punya banyak gagasan itu entry point," kata dia.
Baca juga: Bertemu dengan Relawan di Kertanegara, Prabowo: daripada Dengerin Saya Pidato Mendingan Joget
Tak hanya itu, Dahnil juga menegaskan sejatinya, jika politik ditampilkan sebagai suatu hal yang menyeramkan terus maka akan timbul kebosanan.
Padahal kata dia, dalam berpolitik perlu juga dikedepankan unsur seni dan sastra untuk mencerminkan kalau politik itu bahagia.
"Bahkan saya punya berkeyakinan begini, kalau politik itu terkesan menyeramkan atau membosankan, maka seni dari sastra harus bisa menggembirakan, cara menyampaikan pesan dan gagasan itu pun harus menggembirakan, bisa via olahraga, bisa via seni bisa bia sastra," tutur dia.
Bahkan saat ini kata Dahnil, kritik yang disampaikan melalui seni justru banyak digandrungi oleh anak muda.
Salah satunya yakni, kritik yang kerap disampaikan oleh para komika (sebutan orang yang stand up comedy) di beberapa kesempatan.
"Anak-anak muda sekarang itu butuh sarana butuh saluran yang tepat supaya politik itu tidak membosankan, jangan sampai nanti politik ini dimaknai tempat yang sekedar pecah belah, tempat sekedar benci-bencian, sekedar dendam-dendaman," kata dia.
"Nah makanya pak Prabowo di 2024 ini punya komitmen politik kita harus gembira ga ada benci-bencian gak ada dendam-dendaman, kita bisa rival sekarang tapi besok kita bisa berteman," tukas Dahnil.