TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkaca dari Pemilu sebelumnya, kunci memenangkan Pilpres 2024 adalah Pulau Jawa.
Jumlah pemilih di Jawa hampir separuh lebih dari total pemilih di seluruh wilayah Indonesia.
Menguasai pemilih di Pulau Jawa berarti menang di Pemilu.
Begitu anekdot di kalangan politisi jika bicara Pemilu.
Pada Pilpres 2024 ini, daftar pemilih tetap atau DPT final, yang mempunyai hak suara secara nasional yang dipublikasikan KPU sebanyak 204.807.222 orang.
Dimana 115.384.664 pemilih diantaranya berada di Pulau Jawa.
DPT ini adalah warga Indonesia yang akan memberikan hak suaranya di TPS pada hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Adapun rincian DPT di Pulau Jawa pada Pemilu 2024 mendatang:
- Jawa Barat : Total pemilih 35.714.901
- Jawa Timur : Total Pemilih 31.402.838
- Jawa Tengah : Total Pemilih 28.289.413
- Banten : Total pemilih 8.842.646
- DKI Jakarta: Total pemilih 8.252.897
- DI Yogyakarta :Total pemilih 2.881.969
Jika melihat data di atas maka Jawa Barat dan Jawa Timur merupakan dua wilayah dengan pemilih terbanyak di Indonesia.
Baca juga: Efek Jokowi di Balik Naiknya Elektabilitas Prabowo-Gibran, Survei Terbaru Litbang Kompas dan Lainnya
Lalu bagaimana hasil survei terbaru Litbang Kompas di Pulau Jawa?
Survei terbaru yang dipublikasikan Litbang Kompas pada Desember 2023 memperlihatkan elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berada di urutan pertama.
Survei yang berlangsung 29 November-4 Desember 2023 itu memperlihatkan duet yang diusung Koalisi Indonesia Maju ini memperoleh elektabilitas 39,3 persen.
Sementara itu, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ada di angka 16,7 persen.
Kemudian tingkat elektoral capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tercatat 15,3 persen.
Pertarungan di Pulau Jawa
Survei terbaru Litbang Kompas ini memperlihatkan pertarungan ketat tiga pasangan capres-cawapres di Pulau Jawa.
Jika dibandingkan survei Agustus 2023 lalu, maka survei terbaru Litbang Kompas Desember 2023 ini mengalami perubahan yang cukup signfikan suara dari 3 paslon.
Secara umum elektabilitas Anies-Muhaimin di Pulau Jawa di Bulan Desember 2023 ini adalah 15,6 persen.
Kemudian Prabowo-Gibran 36,7 persen
Dan, Ganjar-Mahfud 18,4 persen.
Pasangan Ganjar-Mahfud mengalami penurunan suara di Jawa Tengah meski masih unggul.
Demikian pula basis pemilih Anies-Muhaimin mulai menyusut di DKI Jakarta.
Selengkapnya dirangkum Tribunnews.com, Senin (11/12/2023) :
A. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar:
Survei Agustus 2023
Jawa: 16,7 persen
DKI Jakarta: 42,5 persen
Banten: 23,3 persen
Jawa Barat: 27,2 persen
Jawa Tengah: 1,6 persen
DI Yogyakarta: 5,3 persen
Jawa Timur: 10,9 persen
Survei Desember 2023
Jawa: 15,6 persen
DKI Jakarta: 28,6 persen
Banten: 16,7 persen
Jawa Barat: 27,3 persen
Jawa Tengah: 4,1 persen
DI Yogyakarta: 10,0 persen
Jawa Timur: 10,0 persen
B. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka:
Survei Agustus 2023
Jawa: 28,8 persen
DKI Jakarta: 17,5 persen
Banten: 37,0 persen
Jawa Barat: 35,4 persen
Jawa Tengah: 19,6 persen
DI Yogyakarta: 26,3 persen
Jawa Timur: 28,2 persen
Survei Desember 2023
Jawa: 36,7 persen
DKI Jakarta: 26,8 persen
Banten: 50,0 persen
Jawa Barat: 38,1 persen
Jawa Tengah: 29,6 persen
DI Yogyakarta: 40,0 persen
Jawa Timur: 40,9 persen
C. Ganjar Pranowo-Mahfud MD:
Survei Agustus 2023
Jawa: 39,6 persen
DKI Jakarta: 25,0 persen
Banten: 30,1 persen
Jawa Barat: 26,0 persen
Jawa Tengah: 62,0 persen
DI Yogyakarta: 57,9 persen
Jawa Timur: 41,1 persen
Survei Desember 2023
Jawa: 18,4 persen
DKI Jakarta: 19,6 persen
Banten: 11,1 persen
Jawa Barat: 8,2 persen
Jawa Tengah: 31,6 persen
DI Yogyakarta: 20,0 persen
Jawa Timur: 18,6 persen
Adapun survei Litbang Kompas ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode tersebut, tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.