TRIBUNNEWS.COM - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespons cuitan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, soal akan ada capres yang jadi tersangka setelah Pilpres 2024.
Cuitan itu disampaikan Fahri Hamzah melalui akun X/Twitter miliknya pada Senin (8/1/2024).
Hingga artikel ini ditulis, cuitan tersebut telah mendapatkan 1,7 juta penayangan.
Ganjar mengaku pihaknya tidak takut dengan ancaman dan tekanan dari pihak mana pun.
"Kami tidak takut pada tekanan, dan tidak perlu mengancam," ujar Ganjar di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menilai pernyataan Fahri Hamzah bentuk politics of fear yang hanya bertujuan untuk menebar rasa takut ke publik.
Ganjar pun meminta semua pihak agar fair dan tak mencari kesalahan dari pasangan calon (paslon) lawan.
Ia juga meminta hukum tak dijadikan sebagai alat politik.
"Ancaman-ancaman yang semacam itu politics of fear, politik yang bikin orang-orang takut saja ya," tutur Ganjar.
"Menurut saya fair-fair saja lah, dan kita tidak perlu kemudian mencari-cari dosa orang dan memaksakan, akhirnya hukum dijadikan sebagai alat politik," lanjutnya
Lebih lanjut, Ganjar mengajak seluruh pihak untuk fokus adu gagasan dan program di Pemilu 2024 ini.
Baca juga: NasDem Respons Pernyataan Fahri Hamzah Soal Capres yang Kalah Pilpres Jadi Tersangka
"Sebaiknya kita kembalikan saja, mari kita fair, kita adu program, kita berdebat dengan baik, kita komunikasikan dengan rakyat, dan edukasi inilah yang kita berikan pada mereka,” jelasnya.
"Ya mudah-mudahan semua sadar, sesama politisi kita tahu, bagaimana bangsa Indonesia harus kita perbaiki bersama,” kata Ganjar.
Sebelumnya, cuitan Fahri Hamzah itu juga mendapat respons dari Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni.
"Saya tidak ngerti kenapa Bang Fahri segitunya menanggapi urusan debat ini."
"Wong namanya debat capres, ya, memang begitu, kan? Para kandidat dituntut adu gagasan, menguji konsistensi pikiran, dan jika memang ada penyampaian yang dirasa kurang tepat, seharusnya dibantah dengan argumen dan data, bukan ancaman penjara," kata Sahroni, Selasa (9/1/2024).
Sahroni menilai cuitan Fahri itu sangat mengkhawatirkan untuk praktik demokrasi di tanah air.
"Kenapa sampai harus berstatement sejauh itu?"
"Jangan mentang-mentang Bang Fahri dan paslon yang abang dukung berasal dari koalisi yang memegang kekuasaan jadi bisa mengancam begitu," tuturnya.
Kemudian soal pernyataan yang menyinggung soal menang satu putaran, Sahroni pun meminta Fahri Hamzah agar tak sombong dan takabur.
"Lalu tentang satu putaran. Saya tahu Bang Fahri sangat ingin menang satu putaran dan saya juga tidak menyalahkan beliau soal itu."
"Tapi dari berbagai twit dan perkataannya terlihat sekali kesombongan dan takabur seolah-olah pasti satu putaran," ujar Sahroni.
Cuitan Fahri Hamzah
Fahri Hamzah dalam cuitannya bertaruh akan ada capres yang menjadi tersangka di pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Fahri, saat membela harta milik capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Harta Prabowo sebelumnya sempat disinggung dalam debat capres kedua pada Minggu (7/1/2024).
Fahri menyebut kekayaan milik Prabowo yang disinggung oleh paslon lain saat debat itu adalah halal.
"Daripada iri dengan harta orang yang legal dan halal, mending kita taruhan: 'Siapa calon yang jadi tersangka setelah kalah sekali putaran?'" cuit Fahri Hamzah, Senin (8/1/2024).
(Tribunnews.com/Milani Resti/Chaerul Umam)