News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Kritisi Impor Pangan Pemerintah, Mahfud MD Ungkit Konsep Tri Sakti Bung Karno

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD memberi paparan saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat.

TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyoroti masih tingginya impor pangan yang dilakukan oleh pemerintah pada debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam.

Disinggungnya, Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebutkan tidak akan mengimpor komoditas pangan jika terpilih sebagai presiden Indonesia.

Hal itu diangkat Prabowo Subianto pada debat calon presiden pada 17 Februari 2019 lalu, saat berkompetisi dengan Jokowi dalam pemilihan presiden.

"Pada 17 Februari 2019, dalam sebuah debat calon presiden, Pak Prabowo mengatakan bahwa Pak Jokowi menyampaikan tidak akan mengimpor komoditas-komoditas pangan jika nanti terpilih presiden,” kata Mahfud dalam siaran langsung YouTube KPU RI.

Nyatanya, lanjut Mahfud, hingga sekarang impor pangan masih dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi. Bahkan, menurut Mahfud, mafia impor juga turut bermain di komoditas pangan.

"Saat itu, Pak Jokowi bilang enggak akan impor. Tapi sampai sekarang kita masih mengimpor banyak, masih mengimpor bahannya. Malah semakin banyak mafianya impor mengimpor bahan pangan,” ujar Mahfud kepada calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.

Mahfud juga membeberkan data impor bahan pangan Indonesia. Impor beras, misalnya, disebut Mahfud mencapai 2,8 juta ton, kedelai mencapai 2 juta ton serta gula pasir mencapai 4 juta ton.

"Impor pangan Indonesia semakin banyak volumenya, juga jumlah komoditasnya. Karena itu saya ingin menanyakan posisi Mas Gibran tentang konsep Tri Sakti Bung Karno terkait kemandirian pangan,” ujar Mahfud Md.

Konsep Tri Sakti Bung Karno

Mengutip Kominfo, untuk pertama kalinya Presiden Soekarno menyampaikan gagasan tentang Tri Sakti dalam pidato peringatan 17 Agustus 1964.

Tri Sakti diartikannya sebagai Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam bidang ekonomi, dan Berkepribadian dalam berkebudayaan.

Baca juga: VIDEO Disebut Gibran Saat Debat Pilpres, Cak Imin Mengaku Sudah Telepon Tom Lembong

Gagasan ini dipicu karena pengalaman kolonialisme di Indonesia yang berdampak pada rusaknya mental bangsa, sistem perekonomian yang tergantung pada pasokan asing.

Serta mental terjajah yang menggerus budaya bangsa sehingga melupakan semangat gotong royong yang menjadi modal sosial dalam meneguhkan solidaritas politik maupun ekonomi Indonesia.

Ringkasnya, Trisakti mengajarkan tiga prinsip untuk membangkitkan mental kejayaan nusantara.

Dalam konteks saat ini, ketika globalisasi semakin merekatkan dunia seolah tanpa batas dan teknologi informasi yang semakin canggih, maka akses informasi sangat mudah didapat.

Era digital membawa perubahan yang sangat cepat dan signifikan.

Berita dan informasi tersaji secara waktu nyata (real time), beragam aspek dapat langsung menyentuh ke masyarakat, sebut saja: budaya, ekonomi, politik, olahraga, sosial, dan lain-lain dari seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia.

Suatu kondisi yang menguntungkan sekaligus dapat menjadi potensi ancaman dalam pembangunan bangsa.

Saat ini, Indonesia sedang menuju ke era Indonesia Emas tahun 2045.

Di tahun 2030, Indonesia diprediksi mengalami puncak bonus demografi.

Kondisi di mana penduduk usia produktif (15-60 tahun) mencapai hingga 190 juta atau 69,3 persen.

Jika potensi ini dikelola baik, maka akan menjadi modal penting menuju Indonesia Emas 2045 dan Indonesia naik peringkat menjadi negara maju.

Tapi jika gagal mengelola, akan terjadi petaka demografi dengan beragam permasalahan sosial.

Dengan berbagai kondisi dan kemungkinan itu, Indonesia harus dapat merespon dengan cepat dan memastikan strategi yang tepat sehingga mampu mengambil keuntungan dari perubahan dunia, bukan sebaliknya kalah oleh perubahan.

Berikut Gagasan 3 Cawapres soal Lingkungan Hidup

1. Cak Imin

Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan, pemerintah telah gagal menghentikan kerusakan hutan dan food estate.

Hal itu menjawab pertanyaan yang dilontarkan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyoal pemerintah gagal menghentikan kerusakan hutan dan food estate sesuai dengan penilaian WALHI dan Greenpeace.

"Sampai hari ini saya setuju dengan Pak Mahfud tidak ada keseriusan dan kesungguhan untuk itu. Bahkan mau menyediakan pangan nasional saja kenapa tidak melibatkan petani, malah juga melakukan penggundulan hutan dan gagal lagi," kata Cak Imin.

"Karena apa, karena tidak melibatkan masyarakat adat setempat juga tidak melibatkan para petani, bahkan merusak keanekaragaman hayati kita," imbuh dia menegaskan.

Menurut Cak Imin, yang menjadi alat ukur dalam mengurangi deforestasi itu adalah melakukan penghijauan atau reforestasi.

Kata dia, terkait dengan penghentian kerusakan hutan dan food estate ini adalah menyoal keberpihakan. Keberpihakan kepada pembangunan yang berbasis keberlanjutan.

"Kita tidak akan main-main dengan soal ini. Ini soal nasib generasi, prinsipnya satu keadilan. Keadilan ekologi harus satu jangan pernah membiarkan keadilan ekologi ini tidak terjadi laksanakan dengan baik," jelasnya.

Kemudian, Cak Imin mengatakan harus ada keadilan iklim serta keadilan antar generasi termasuk keadilan agraria. Dia menilai, hal tersebut justru tidak dijalankan oleh pemerintah.

"Kedua keadilan iklim, yang ketiga keadilan antar generasi. Komitmen keadilan ini dari termasuk keadilan agraria, keadilan enggak dijalankan sama sekali karena memang apa tidak ada komitmen dan kesungguhan," ungkapnya.

Sehingga dia menilai bahwa jika nantinya pasangan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menjadi pemenang dalam kontestasi Pilpres 2024 ini, Cak Imin menjanjikan untuk komitmennya melaksanakan konstitusi dan berpihak pada rakyat.

"Konstitusi sudah ada, anggaran juga punya kemudian undang-undang juga banyak sekali lagi komitmen dan kemauan sungguh serta tidak apa ya terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai pemerintah," ungkap dia.

"Oleh karena itu nanti kalau AMIN dipercaya insyaallah yang paling pokok adalah kesungguhan komitmen untuk melaksanakan konstitusi dengan sungguh-sungguh, berpihak kepada rakyat dan lingkungan bukan berpihak kepada investor ataupun pengusaha," ujarnya.

2. Gibran

Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pernyataan penutupnya di debat Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024).

Dalam pernyataannya, Gibran kembali mengingatkan pentingnya hilirisasi untuk memajukan Indonesia.

Menurutnya, dengan hilirisasi Indonesia akan keluar dari middle-income trap atau jebakan pendapatan kelas menengah.

Middle-income trap maksudnya adalah istilah yang mengacu pada keadaan ketika sebuah negara berhasil mencapai ke tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju.

Selain itu, pria berusia 36 tahun tersebut mengatakan hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah dalam negeri dan akan mampu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

"Saya tidak akan pernah bosan-bosan membahas hilirisasi," kata Gibran dalam debat yang ditayangkan YouTube KPU RI, Minggu malam.

"Dengan hilirisasi kita akan keluar dari middle-income trap. Dengan hilirisasi kita akan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Dengan hilirisasi kita akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya."

"Tentunya dalam pelaksanaannya dipikirkan aspek lingkungan, keberlanjutan, dan sosialnya," ungkapnya.

Di sisi lain, Wali Kota Solo itu juga menyinggung dampak perubahan iklim yang kian nyata.

Menurutnya, tantangan zaman now semacam ini membutuhkan solusi zaman now (zaman sekarang).

Tantangannya ialah, sambung Gibran, mencari titik tengah, titik keseimbangan.

"Lanjutkan hilirisasi, tapi wajib menjaga lingkungan."

"Tingkatkan produktivitas pertanian dan sektor maritim, tapi wajib menjaga keseimbangan alam," terangnya.

Gibran kemudian berterima kasih kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Dia berharap debat kedua cawapres ini dapat memberikan gambaran tentang ke mana arah bangsa ini akan melangkah.

"Sekali lagi, tantangan zaman now membutuhkan solusi zaman now. Tentunya anak-anak zaman now perlu lebih banyak lagi dilibatkan," ungkapnya.

Tak lupa, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto.

Menurutnya, Prabowo merupakan salah satu senior dan teladan yang paling banyak melibatkan anak muda.

Terakhir, dia meminta masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

"Terima kasih kepada Pak Prabowo sebagai salah satu senior dan teladan yang paling banyak melibatkan anak-anak zaman now."

"Langkah awal menuju Indonesia Emas, datang ke TPS coblos nomor dua, Prabowo-Gibran! Terima kasih."

Sebagai informasi, tema yang diangkat dalam debat kedua cawapres adalah Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.

3 Mahfud MD

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD mengungkapkan pesan penutupnya dalam debat cawapres Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024).

Diketahui debat cawapres malam ini mengusung tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.

Mahfud kemudian menyinggung soal tumpulnya pedang hukum kita.

Dengan tumpulnya pedang hukum yang kita miliki, maka kita tidak bisa menjalankan program pembangunan dengan baik.

"Tadi saya bilang yang kita perdebatkan adalah penting untuk masa depan bangsa."

"Masalah utamanya adalah pedang hukum kita itu tumpul."

"Kalau pedang hukum tidak tumpul kita pasti bisa tabrak habis-habisan, program pembangunan akan berjalan dengan baik," kata Mahfud dalam debat cawapres yang ditayangkan di YouTube KPU RI, Minggu (21/1/2024).

Mahfud bersama Ganjar pun memohon maaf kepada anak cucu dan para ibu yang tak bisa berbuat apa-apa akan adanya kerusakan alam yang terjadi di Indonesia.

"Mas Ganjar dan saya minta maaf kepada anak cucu yang telah ikut terlibat atau tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi kerusakan alam yang ibu atau para cucu huni," imbuh Mahfud.

Kemudian Mahfud pun teringat akan lagu seorang penyanyi legendaris Indonesia, Ebiet G Ade yang berjudul 'Berita Kepada Kawan.'

Di mana dalam lagu itu menyinggung soal bencana yang terjadi di tanah air.

"Barangkali di sana ada jawabnya

Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa."

Mahfud menegaskan bahwa dalam lagu 'Berita Kepada Kawan ini tersirat bukti akan adanya kerusakan lingkungan di Indonesia.

"Itu bukti kerusakan lingkungan, pesan kepada kawan," ungkap Mahfud.

Lebih lanjut Mahfud berjanji akan mengembalikan kepada bertahap hak rakyat dan menagih dunia internasional untuk membayar hutang perusakan pembangunan.

"Kami berjanji bahwa kami akan kembalikan secara bertahap hak rakyat dan untuk ibu-ibu dan para anak cucu, kita akan tagih dunia internasional untuk membayar hutang yang merusak pembangunan," tegas Mahfud.

Terakhir, Mahfud pun ingin mengutip dalil Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Dimana dalam dalil tersebut ditegaskan bahwa tugas pemerintah pada rakyatnya adalah kesejahteraan rakyatnya.

"Sebagai santri NU saya ingin mengutip dalil Gus Dur. Yakni tugas pemerintah pada rakyatnya adalah kesejahteraan rakyatnya," pungkas Mahfud.

(Tribunnews.con/Chrysnha, Reynas Abdila, Deni, Faryyanida Putwiliani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini