Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menjawab pertanyaan calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, soal importasi beras yang dilakukan di rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara debat calon wakil presiden 2024, Minggu (21/1/2024).
Awalnya, Mahfud menyinggung soal importasi bahan pangan yang dilakukan saat periode pertama Jokowi.
Mahfud kemudian menyebutkan bahwa ketika debat calon presiden tahun 2019, Jokowi mengatakan tidak akan lagi impor bahan pangan.
Namun nyatanya, kata Mahfud, sekarang impor tersebut dilakukan. Malahan, semakin banyak impor bahan pangan yang dalam waktu bersamaan juga diikuti mafia-mafia di belakangnya.
Mahfud pun meminta tanggapan Gibran mengenai itu.
Gibran merespons dengan mengatakan bahwa terkait dengan masalah impor, 2019 hingga 2022 Indonesia sudah swasembada beras.
Tahun 2023 dilakukan impor karena el nino dan itu terjadi di sebagian besar belahan dunia.
Ia pun menegaskan bahwa kunci dari ini adalah bekerja sama melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi lahan di tingkat desa sampai tingkat nasional secara efektif.
"Pupuk itu kunci. Makanya kemarin ada pabrik pupuk di Fakfak. Ini kunci meningkatkan produktivitas," ujar Gibran.
Lalu, putra dari Jokowi itu mengatakan mekanisasi. Kalau tidak ada mekanisasi, ia menilai produktivitas tidak akan meningkat.
Kemudian, ia menyebut combine harvester dan Rice Milling Unit (RMU) adalah sesuatu yang wajib karena dapat meningkatkan produktivitas, sekaligus mengurangi food loss atau food waste
Baca juga: 01 dan 03 Tolak Lanjutkan Program Jokowi, TKN Prabowo: Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri
"Lalu, tentu saja kita harus menggandeng anak muda. Misalnya di Jawa Barat ada program petani milenial. Kita juga harus mengedapankan smart farming," ujar Gibran
Wali Kota Solo itu juga mengatakan akan menggunakan Internet of Things (IoT) untuk mengecek kesuburan tanah, pH tanah, dan keasaman tanah.