News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Saat Putri Anies Baswedan dan Putra Ganjar Pranowo Berupaya Curi Hati Anak Muda di Pilpres 2024

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri sulung Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan (kiri) dan Putra Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra-putri Calon Presiden 2024 berupaya mendekati anak muda untuk bisa mendongkrak elektabilitas orangtua mereka dalam Pilpres 2024.

Teranyar Putri sulung Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan, melakukan diskusi bareng anak muda di Serang Banten pada Jumat (2/2/2024).

Sementara, putra Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar hadir di acara Mimbar Demokrasi Komunitas Muda Bicara Pemilu di Taman Kopi, Kota Serang, Banten, Kamis (1/2/2024) malam.

Bagaimana kedua anak calon presiden tersebut berkegiatan di tengah masa kampanye Pilpres 2024 ini.

Baca juga: Debat Terakhir Bidang Sumber Daya Manusia, Pengamat: Anies Punya Competitive Advantage

Berikut ulasan kegiatan yang diikuti kedua anak calon presiden di wilayah Banten tersebut:

1. Mutiara Annisa Baswedan

Putri sulung Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan hadir dalam diskusi bareng anak muda di Kota Serang, Banten pada acara bertajuk 'Locker Room Timnas', Jumat (2/2/2024).

Dalam kesempatan tersebut Mutiara membahas isu terkait pendidikan hingga lapangan pekerjaan.

"Jadi kita di sini banyak diskusi topiknya pendidikan dan lapangan pekerjaan. Terlihat sekali temen-temen Banten itu sangat bersemangat dan kritis, mereka punya masukan yang banyak," kata Mutiara.

Tia sapaan akrabnya menilai, anak muda saat ini sudah banyak yang peduli dengan politik di Indonesia.

Baca juga: Debat Capres Bahas Kebudayaan, Kopi Gama Sampaikan Usul Ini ke Ganjar-Mahfud

Hal itu tebukti dari antusias anak muda untuk menggali lebih dalam tentang calon pemimpin yang akan dipilihnya.

"Acara ini sudah membuktikan bahwa anak muda sudah peduli dan kritis," ujarnya.

Lebih lanjut, dalam diskusi bersama 100 anak muda itu Tia mengaku mendapat banyak cerita mengenai ketimpangan dunia pendidikan yang masih terjadi di Banten.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini mengungkapkan, membereskan ketimpangan di dunia pendidikan menjadi salah satu visi yang akan diselesaikan oleh pasangan capres cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar jika terpilih sebagai presiden.

"InsyaAllah ini menjadi salah satu target juga yang akan dilaksanakan AMIN kalau terpilih, visinya adalah anak Indonesia yang cerdas dan bahagia. Jadi insya Allah kalau diberikan amanah mudah-mudahan bisa membawa perubahan," tuturnya.

Selain Tia, turut menjadi narasumber dalam acara tersebut Co-Captain Timnas AMIN Sulfikar Amir, dan Seniman Bersatu Luqman Baehaqi.

2. Alam Ganjar

Sementara putra tunggal Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh, Muhammad Zinedine Alam Ganjar menghadiri kegiatan Mimbar Demokrasi Komunitas Muda Bicara Pemilu di Taman Kopi, Kota Serang, Banten pada Kamis (1/2/2024) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Alam bersama ratusan pemuda melakukan diskusi terkait masa depan pembangunan bangsa, khususnya di Banten.

Urun rembug tersebut menemukan sejumlah persoalan yang menjadi catatan dari berbagai pihak, satu di antaranya dalam mengatasi kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi di provinsi Banten.

"Kita mendapatkan prespektif baru, dimana ada menyuarakan terkait dengan rendahnya angka lapangan pekerjaan dan tingginya tingkat kemiskinan yang ada di provinsi Banten dan ini sudah menjadi persoalan yang berlarut-larut," kata Alam.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Banten masih menjadi daerah yang paling banyak pengangguran dibandingkan wilayah lain di Indonesia.

BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banten sebanyak 486,35 ribu orang atau 7,97 persen.

Hal tersebut mendorong perhatian dari Alam beserta Komunitas Pemuda Banten bahwa persoalan ini harus jadi perhatian dalam menyusun prioritas program pada periode kepemimpinan Indonesia di masa mendatang.

Maka, menurut Alam, menjadi aspek penting bagaimana lapangan pekerjaan harus terus disesuaikan, perlu ada belasan juta lapangan pekerjaan yang dibentuk agar supply demand bisa seimbang, saling ketemu satu sama lain.

"Oleh karena itu, pendidikan harus di reformasi dan dibentuk penyerapan vokasi yang lebih baik serta perlu adanya sistem model vokasi yang langsung match and making ke industri itu menjadi lompatan yang luar biasa," ungkap Alam.

"Kemudian ada salah satu infrastruktur yang tak kalah pentingnya yaitu infrastruktur digital dan itu menjadi suatu hal yang esensial bagi saya, bagaimana penyediaan akses internet gratis secara merata yang tersebar hingga ke pelosok agar masyarakat memperoleh kesempatan yang sama untuk belajar," katanya.

Apalagi Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi, di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif.

Hal tersebut menjadi catatan bagaimana memanfaatkan momentum tersebut dan mempersiapkan secara optimal terutama keterlibatan pemuda dalam mengeksekusi setiap program pembangunan yang dilakukan.

Dari jumlah tersebut, ada 190,83 juta jiwa (69,3 persen) penduduk Indonesia yang masuk kategori usia produktif (15-64 tahun). Terdapat pula 84,53 juta jiwa (30,7 persen) penduduk yang masuk kategori usia tidak produktif. (tribunnews.com/ fransiskus)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini