TRIBUNNEWS.COM - Capres 01 Anies Baswedan, berjanji bakal menuntaskan soal ketimpangan di Tanah Air.
Hal itu disampaikan Anies saat menutup sesi debat kelima capres, Minggu (4/2/2024) malam.
Anies mulanya bercerita, saat ia berkeliling ke Indonesia dan bertemu dengan jutaan rakyat yang menginginkan adanya perubahan.
"Karena itu, pesan yang kami bawa adalah pesan negara yang menyanyangi, welas asih dan negara yang menyelesaikan soal ketimpangan dan ketidakadilan," kata Anies, Minggu, dikutip dari YouTube KPU RI.
Anies cerita banyak asa yang dititipkan kepadanya untuk perubahan.
Namun, ia tak menampik bahwa banyak kalangan yang menolak komitmennya untuk menetaskan masalah bangsa saat itu.
Meski demikian, Anies tak gentar akan terus menyuarakan perubahan jika terpilih jadi Presiden RI.
"Kita juga menyaksikan ada yang menolak ini, yang hidup dari ketimpangan ini, yang hidup dari ketimpangan ini. Itu yang akan kami lawan tapi kita tidak akan lawan dengan kebencian kami tidak akan lawan dengan ketidaksukaan, kami akan membawa ini dengan spritit."
"Kesetaraan bagi semua itu lah yang akan kami bawa, bagi laki-perempuan, kaya-miskin, kota-desa, mereka yang agama dan suku apa pun."
"Kami yakin Tuhan akan memberikan kekuasaan bagi yang dikehendaki," kata Anies.
Anies Bawa Kabar Baik bagi Guru Honorer hingga Tenaga Pendidik
Baca juga: Prabowo Ingin Kirim 10 Ribu Pelajar ke Luar Negeri, Anies: Dibahas Dulu dengan Stakeholder
Anies memaparkan sejumlah programnya untuk mengatasi masalah-masalah pemdidikan di Indonesia.
Anies berjanji bakal mengangkat 700 ribu guru honorer jadi PPPK, mempercepat proses sertifikasi guru hingga mengurangi beban administrasi bagi tenaga pendidik.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu juga berjanji untuk memberi beasiswa bagi anak guru dan dosen.
"Percepatan sertifikasi guru, pengangkatan 700 ribu guru honorer jadi guru PPPK. Kemudian beasiswa untuk anak guru, anak dosen dan anak para pendidik. Jangan sampai mereka mendidik ratusan anak tetapi anaknya tidak bisa memberikan pendidikan sampai tuntas."
"Kemudian penghargaan bagi dosen dan peneliti yang berbasis pada kinerja, dan yang tak kalah penting adalah mengurangi beban administrasi dosen."
"Jadi prinsipnya ada nilai dulu yang kita pegang adalah, kemudian turunan teknisnya, teknokrasinya yang tadi saya sampaikan, kemudian dibebaskan dari beban-beban tadi," pungkas Anies.
Pelaksanaan Debat
- Jadwal debat: Minggu, 4 Februari 2024
- Jam tayang: 19.00 WIB
- Tema: Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
- Lokasi: JCC Senayan, Jakarta Pusat
- Moderator: Andromeda Mercury dan Dwi Anggia
- Panelis: Ada 12 panelis yang ditunjuk KPU
- Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Prof Dr Aminuddin Syam SKM M Kes MMed Ed.
- Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar MA PhD.
- Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (BAN PDM), Bahruddin.
- Pendiri PIKAT Demokrasi dan Penasihat Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFE Net), Damar Juniarto SSos.
- Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Prof Emiritus PM Laksono PhD.
- Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo.
- Ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan, Onno Widodo Purbo PhD.
- Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Dra Reni Kusumowardhani MPsi.
- Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar SSi SH MM.
- Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA) dan aktivis disabilitas, Tolhas Damanik MEd.
- Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D.
- Guru Besar di bidang PAUD dan Gender Universitas Pendidikan Indonesia, Prof Vina Adriany MEd PhD.
Stasiun TV yang menayangkan: TV One, ANTV, dan Net TV.
- Format debat:
Debat capres malam ini akan berlangsung dengan durasi waktu 150 menit, yaitu 120 menit untuk debat capres dan 30 menit untuk jeda iklan.
Format debat kelima capres masih sama seperti debat-debat selanjutnya.
Yaitu terdiri dari enam segmen dan berlangsung selama 120 menit.
Segmen pertama, para capres akan menyampaikan visi, misi, dan program kerja yang berkaitan dengan tema debat.
Di segmen kedua dan ketiga, para capres akan melakukan pendalaman visi, misi, dan program kerja melalui sejumlah pertanyaan yang disiapkan tim panelis.
Di segmen lain, capres yang lain boleh menimpali atau memberikan tanggapan terkait paparan dari capres yang ditanya.
Sementara di segmen keempat dan kelima, para capres bisa saling bertanya jawab atau memberikan tanggapan sesuai dengan tema debat.
Di segmen ini, biasanya akan ada aksi 'serang' para capres terkait dengan pertanyaan atau pernyataan yang dilontarkan.
Terakhir, ada segmen penutup di mana para capres akan memberikan pernyataan penutup (closing statement) soal tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
(Tribunnews.com/Milani Resti)