News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Kata Ganjar soal Polisi Minta Rektor Bikin Video Testimoni Puji Jokowi: Saya Tidak Terima

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dalam acara di De Tjolomadoe, Jl. Adisucipto, Paulan Wetan, Malangjiwan, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2024). - Begini respons Ganjar soal adanya pengakuan sejumlah rektor universitas yang ditekan polisi untuk membuat video testimoni apresiasi untuk Jokowi.

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespons mengenai pengakuan sejumlah rektor universitas yang ditekan polisi untuk membuat video testimoni apresiasi untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terkait dengan hal tersebut, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan tidak terima.

Menurut Ganjar, pihak yang memerintahkan polisi melakukan hal itu, justru akan menghancurkan institusi Polri.

"Siapa pun yang memerintah, Anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima," kata Ganjar ditemui di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.

Ganjar pun berpandangan, pihak yang memerintah polisi untuk berbuat demikian sudah telat.

"Telat dari sisi pikiran, waktu, dan membelokkan sebuah kejujuran dan fakta akan menyakitkan buat menunjukkan sebuah kebenaran. Kebebasan ini harus kita hormati," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, banyak kritikan yang disampaikan oleh civitas academica untuk pemerintah, khususnya Presiden Jokowi.

Namun, setelah memberikan kritikan itu, beberapa rektor mengaku dihubungi seseorang yang menyebut dirinya sebagai polisi.

Para rektor itu menyatakan, seseorang yang mengaku polisi tersebut menghubungi mereka dan meminta agar rektor-rektor memberikan testimoni kebaikan pada pemerintahan Presiden Jokowi.

Namun, diketahui sejumlah rektor menolak permintaan tersebut.

Ganjar yang mengetahui hal itu, lantas memberikan apresiasi kepada sikap para rektor yang menolak permintaan seorang yang mengaku polisi itu untuk memberikan testimoni kebaikan pemerintah.

Baca juga: Fakta-fakta Cerita Rektor Unika Diminta Buat Video Apresiasi Jokowi: Tegas Menolak sampai Ditelepon

Salah satunya Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto.

"Yang dikatakan Rektor Universitas Soegijapranata, 'Kami tidak mau, kami netral'. Itu sebuah sikap yang luar biasa," ujarnya.

"Sayang, indikatornya ada oknum kepolisian yang melakukan. Teman-teman dari kepolisian, mari kita jaga Bhayangkara kita agar tidak dicemari tindakan oknum," kata politikus PDI-P ini.

Dalam kesempatan berbeda, Ganjar juga mengatakan, pemerintah seharusnya tidak perlu ketakutan dan aparat kepolisian tak perlu melakukan tekanan.

"Karena kalau itu dilakukan maka simpati tidak akan pernah ada. Dan kampus itu institusi yang tidak pernah takut."

"Mereka membawa pikiran ilmiah, mereka membawa nilai-nilai kebaikan dan itu lah yang terjadi," kata Ganjar, setelah menghadiri acara kampanye Njathil Bareng di Embung Kaliaji, Sangurejo, Turi Kabupaten Sleman, Selasa (6/2/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

Sebagai informasi, hingga kini, sudah ada sekitar 30 kampus yang menyuarakan kritik dan mengingatkan Jokowi agar kembali ke koridor demokrasi.

Sementara itu, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD yang juga turut mendapatkan laporan adanya operasi intervensi terhadap sejumlah rektor tersebut, langsung mengatakan bahwa hal itu tak sehat.

Pasalnya, kebebasan akademik itu harus tetap dihormati.

"Nah, menurut saya itu kurang sehat. Membuat tandingan- tandingan itu membuat pecah belah masyarakat, dan memecah belah kampus juga. Oleh sebab itu, menurut saya kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, tetap dihormati."

"Karena se-otoriter zaman Pak Harto pun kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik relatif masih cukup didengarkan dan relatif masih berwibawa," Kata Mahfud, setelah acara diskusi Tabrak Prof, di Koat Kopi, Depok, Sleman, Yogyakarta, Senin (5/2/2024) malam. 

Polri Bantah Isu Operasi Tekan Rektor

Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran saat jumpa pers usai rapat dengan Komisi III DPR RI, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023). - Begini respons Ganjar soal adanya pengakuan sejumlah rektor universitas yang ditekan polisi untuk membuat video testimoni apresiasi untuk Jokowi. (Tribunnews.com/ rizki sandi saputra)

Polri membantah soal isu operasi tekan rektor dengan meminta membuat video testimoni mengapresiasi Presiden Jokowi.

Bantahan tersebut disampaikan oleh Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran.

Di mana, dia menyebut, hampir setiap hari polisi mendatangi tokoh masyarakat hingga tokoh agama.

Jadi, Fadil menegaskan, bukan hanya rektor yang didatangi.

Hal ini, kata Fadil, merupakan tugas dari Operasi Nusantara Cooling System dalam rangka Pemilu 2024.

"Polisi hampir setiap hari mendatangi orang, bukan hanya rektor. Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda," kata Fadil di Lapangan Satlat Korbrimob Polri, Cikeas, Bogor, Rabu (7/2/2024).

Fadil menjelaskan, isu tersebut tersebar karena yang didatangi adalah rektor, di tengah isu para civitas academica mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. 

"Ini barangkali karena yang didatangkan rektor saja kemudian ada momentum-momentum seperti itu kemudian menjadi sebuah perbincangan," ungkapnya.

Fadil pun memastikan, apa yang dilakukan pihaknya sudah sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.

"Yang pasti kita pasti akan mengambil langkah yang objektif sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Polisi Minta Rektor Buat Video Apresiasi Jokowi, Ganjar Tak Terima: Yang Perintah Ingin Polri Hancur dan TribunJogja.com dengan judul Soal Intervensi Rektor Pasca Gelombang Kampus Kritik Pemerintah, Begini Kata Ganjar.

(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda) (TribunJogja.com/Ahmad Syaifudin) (Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini