Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengingatkan agar semua pihak tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pihak-pihak yang ingin memenangkan Pilpres 2024 satu putaran.
Demikian disampaikan Hasto, saat menjadi narasumber pada diskusi "Pilpres dan Memulihkan Distorsi Kompetisi Menjadi Kompromi" yang digelar Forum Dialog Nusantara (FDN) di kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
"Mau menang satu putaran boleh, tetapi rakyat yang menentukan. Jangan satu putaran seperti kejar setoran, sehingga segala sesuatu dilakukan," kata Hasto.
Lantas, Hasto mengungkapkan adanya operasi khusus (opsus) yang dilakukan pihak tertentu demi target menang satu putaran.
Baca juga: Jubir TPN Pangeran Siahaan: Keluhan Masyarakat Telah Terakomodir pada 21 Program Besar Ganjar-Mahfud
Dia mencontohkan adanya kepala daerah di Jawa Timur yang mendapat tekanan dan ancaman karena mendukung paslon tertentu.
"Dumas (pengaduan masyarakat) ini padahal ini salah satu skenario, dari dumas ini lalu dipakai untuk menekan, kalau enggak, kita proses," ujar Sekjen DPP PDIP itu.
Hasto menyebut, perubahan sikap itu terjadi pada Bupati Gresik Fandj Akhmad Yani dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Baca juga: Eks KSAU dan WAKASAU Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud, Senggol Bansos dan Pelanggaran Etik di MK
Keduanya secara tiba-tiba mengalihkan dukungan ke pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
"Demokrasi boleh-boleh saja, tapi harus dijaga dong agar segala sesuatunya berjalan secara fair, sehingga pemaksaan skenario satu putaran tidak perlu dilakukan, biar rakyat. Kalau baik, pasti rakyat tanpa dipaksa-paksa, akan menilai dengan baik," tandas Hasto.