News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Prabowo-Gibran Unggul di Real Count KPU, Pengamat: Tak Bisa Dinafikan, Faktor Presiden Jokowi

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memberikan Pidato Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memberikan pidato usai memantau hasil perhitungan suara sementara atau quick count. Mereka mengajak kepada para pendukungnya untuk tetap menunggu hasil dari KPU meski hasil Quick Count mereka unggul. Pengamat politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto menilai faktor Presiden Jokowi jadi salah satu alasan Prabowo-Gibran bisa unggul hasil real count Pilpres 2024 dari KPU. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto menilai faktor Presiden Jokowi jadi satu di antara alasan Prabowo-Gibran bisa unggul hasil real count Pilpres 2024 dari KPU.

Diketahui dari hasil real count Pilpres 2024 KPU pada Selasa (20/2/2024) pukul 06:00 WIB, 72,03 persen data Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Pasangan Prabowo-Gibran meraih perolehan suara 58,62%. Lalu pasangan Anies-Cak Imin 24, 27% dan Ganjar-Mahfud 17,11%.

"Sesuatu yang tidak bisa dinafikan itu adalah faktor Jokowi. Jadi dukungan pemerintah itu tidak bisa dimiliki baik pasangan Anies - Cak Imin dan Ganjar - Mahfud," kata Arif kepada Tribunnews.com Selasa (20/2/2024).

Dikatakan Arif jika pemerintah condong kepada salah satu pasangan itu merupakan hal yang normal.

"Tetapi sesuatu yang tidak bisa diterima adalah langkah-langkah intervensi. Saya berikan contoh misalkan presiden sarankan format debat Capres diubah. Itu bentuk intervensi," kata Arif.

Ia melanjutkan presiden naikkan tunjangan Bawaslu  sehari sebelum pemilu. Itu juga dinilainya bentuk intervensi.

"Presiden melakukan politisasi bansos dibantu oleh partai-partai pendukung Prabowo. Ada Golkar, PAN yang terus-menerus mengatakan bansos merupakan bukti kemurahan Jokowi dan akan dilanjutkan oleh pasangan Prabowo Gibran kalau terpilih," kata Arif.

Baca juga: Kata FX Rudy soal Penyebab Ganjar-Mahfud Keok di Solo: Bansos dan Serangan Fajar 

Menurutnya itu juga merupakan penyalahgunaan kekuasaan.

"Yang tak kalah penting adalah ketidaknetralan aparat negara," jelasnya.

Faktor-faktor tersebut dikatakan Arif, tidak dimiliki baik paslon 01 maupun 03. 

"Saya kira faktor itu jauh lebih menentukan dari faktor-faktor lain. Seperti pendanaan kampanye, sampai dukungan yang tidak cukup solid dari partai pengusungnya," jelasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini