Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiator Salam 4 Jari, John Muhammad mengungkapkan pihaknya akan terus bersuara setelah Pilpres 2024.
Diketahui gerakan salam 4 jari viral beberapa waktu lalu di sosial media karena mengajak masyarakat memilih paslon nomor urut 1, Anies dan Muhaimin Iskandar atau paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Atau dengan kata lain gerakan salam 4 jari ini juga menjadi gerakan untuk mendegradasi paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
"Kalau ada yang bilang salam 4 jari selesai. 1, 3 tambah kita sudah selesai setelah 14 Februari, tidak (Selesai)," kata John di kantor Pada Syndicate, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024).
Kemudian dikatakannya hari ini atau sejak malam tanggal 14 Februari lalu, pihaknya sudah menyatakan oposisi permanen, oposisi berkelanjutan atau aposisi lestari.
Baca juga: Pengajar Hukum Pemilu Tegaskan Gerakan Salam 4 Jari Tak Melanggar Aturan
"Penting untuk disampaikan menjadi oposisi adalah satu pilihan politik yang sama berharganya dalam demokrasi," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pihak oposisi yang secara moral mengawasi jalannya pemerintahan.
"Karena merekalah yang secara moral menetapkan diri untuk mengawasi jalannya pemerintahan," ujar John.
Baca juga: Gerakan Salam 4 Jari Ramai di Medsos, Begini Respons Anies dan Ganjar
Kemudian ia juga menyambut baik soal masyarakat madani yang mendorong adanya hak angket untuk menyelidiki potensi kecurangan Pemilu 2024.
"Jadi saya ingin bilang bahwa langkah ini (30 anggota DPR didorong hak angket) bagian dari langkah besar gerakan mengkoreksi pemilu yang kotor dan kita berharap sekali," sambungnya.
Ia lalu berharap anggota DPR yang terkonfirmasi untuk terlibat hak angket untuk tidak berkhianat.
"Orang-orang yang telah dikonfirmasi untuk terlibat tidak khianat. Rakyat sudah benci dikhianati," tegasnya.