Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menanggapi soal dorongan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono diusulkan maju sebagai bakal calon Bupati Sleman di Pilkada Serentak 2024.
Menurut Habiburokhman bahwa aspirasi tersebut berasal dari DPC Gerindra Sleman.
Meski begitu ia menuturkan bahwa mekanisme pengambilan keputusan untuk calon Bupati dari partai Gerindra.
Baca juga: Pengamat: Peluang Erina Gudono Maju Pilkada Sleman 2024 karena Akses Kekuasaan Jokowi
Dijelaskannya diajukan oleh DPC, diusulkan oleh DPD, lalu diputuskan oleh Ketua Umum di tingkat pusat di DPP.
"Saat ini memang jarang pemimpin perempuan dan ketika ada pemimpin perempuan, mendapatkan atensi lebih dari masyarakat. Intinya hal-hal tersebut akan dinilai nanti, dan diputuskan oleh Pak Prabowo," kata Habiburokhman kepada wartawan, Senin (11/3/2025).
Sebagai informasi, isu nama Erina Gudono masuk ke dalam bursa bakal calon bupati Pilkada Kabupaten Sleman 2024 pertama kali digulirkan oleh DPC Partai Gerindra Sleman.
Dalam usulannya, Erina Gudono menjadi kandidat terkuat untuk bisa dimajukan menjadi bakal calon bupati Pilkada Kabupaten Sleman 2024.
"Semua itu kan ada wacana-wacana, terutama internal dulu yang diajukan lalu memandang yang lain. Nanti kira-kira survei masuk atau tidak," kata Ketua DPC Gerindra Sleman HR Sukaptana, Sabtu (9/03/2024).
Sukaptana menyampaikan bahwa salah satu nama yang muncul dari masukan internal adalah Erina Gudono. Nantinya, usulan dari DPC itu bakal disampaikan kepada pengurus tingkat DPD hingga tingkat DPP.
"Iya (Erina Gudono) masuk. Saya kan dari DPC, nah DPC itu kan sesuai tingkatnya, DPC nanti kami laporan DPD. Nah, DPP itu punya wacana juga, misalkan nama Mbak Erina Gudono dimasukan dalam bursa tersebut," jelasnya.
Baca juga: Erina Gudono Dicalonkan Jadi Bupati Sleman, Pengamat: Apa Presiden Jokowi Tidak Malu?
Selain Erina, ada nama-nama dari kader internal Gerindra yang dimunculkan. Yakni, ada Lisman Pujakusuma, Danang Wicaksana Sulistya, dan termasuk HR Sukaptana.
"Iya, (nama-nama itu) masih dalam penjajakan dulu semua," tandasnya.