"Kita tahu Bobby menantunya Jokowi, Edy Rahmayadi adalah incumbent. Jadi ini menarik, bisa saling mengalahkan satu sama lain," tuturnya kepada Tribunnews.com, Senin (8/4/2024).
Ujang mengatakan dirinya belum bisa menilai siapa yang bakal menang antara Bobby atau Edy.
Hal tersebut lantaran belum ada secara resmi partai mana saja yang mengusung keduanya dan wakil dari Bobby maupun Edy.
"Soal nanti siapa yang unggul, siapa yang menang atau tidak, tergantung siapa partai pengusungnya dan siapa pendamping masing-masing," ujarnya.
Selain itu, faktor lain yang perlu dilihat adalah elektabilitas antara Bobby maupun Edy dari lembaga survei.
Ujang pun mencontohkan ketika Golkar melakukan tiga kali survei bagi tiap kandidat yang bakal maju dalam Pilkada termasuk Bobby yang ditugaskan untuk berkontestasi di Pilgub Sumut.
"Artinya kalau kita melihat siapa yang berpotensi menang, ya siapa yang memiliki elektabilitas yang tinggi di antara keduanya nanti."
"Itu harus dilihat dari survei. Sekarang kan belum ada survei," ujarnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Medan dengan judul Edy Rahmayadi Berpeluang Dapat Tiket dari PKS untuk Maju Cagub Sumut, Lantas Bagaimana dengan PDIP?
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Medan/Array A Argus)
Artikel lain terkait Pilkada Serentak 2024