TRIBUNNEWS.COM - Paslon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah resmi kalah dari Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Setelah kegagalan di Pilpres 2024 itu, Ganjar dan Mahfud disebut akan mendapat tugas baru dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Hal tersebut diungkap oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Meski demikian Hasto tak mau membeberkan detail tugas yang akan diberikan kepada Ganjar dan Mahfud.
Yang jelas, untuk Ganjar sudah dipastikan tidak dicalonkan di Pilkada 2024 karena ia sudah menjadi Gubernur Jateng selama dua periode.
"Ya nanti akan ada penugasan-penugasan (untuk Ganjar) yang diputuskan oleh Ibu Mega," dilansir Kompas.com, Jumat (26/4/2024).
Lebih lanjut Hasto menyebut, Megawati memberikan tugas kepada Ganjar karena kader PDIP tidak boleh padam semangatnya.
Meskipun telah kalah di Pilpres 2024, Ganjar sebagai kader PDIP tidak boleh padam semangat juangnya.
"Kita diajarkan untuk tidak pernah padam di dalam semangat juang itu, Pak Ganjar juga memenuhi kualifikasi itu maka dicalonkan oleh Bu Mega," terang Hasto.
Sementara itu, untuk Mahfud sendiri, Hasto menuturkan bahwa Megawati membutuhkan sosok Mahfud yang berpengalaman dalam mereformasi hukum.
Selain itu, selama ini Mahfud juga dikenal sebagai sosok yang antikorupsi dan berintegritas.
Baca juga: Ribka Sebut PDIP Tak Hadir Acara Penetapan Prabowo-Gibran karena Tak Dapat Undangan, Djarot Tak Tahu
Hasto kemudian mengungkap kemungkinan bahwa Mahfud nantinya akan memimpin suatu lembaga perjuangan demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
"Kami juga memerlukan Pak Mahfud sehingga Pak Mahfud akan memimpin, misalnya nih, suatu lembaga yang berkaitan dengan perjuangan demokrasi yang berkedaulatan rakyat itu," terang Hasto.
Terakhir, Hasto menyebut Andika Perkasa dan Andi Widjajanto yang masuk dalam tim pemenangan Ganjar-Mahfud juga akan mendapat tugas dari Megawati.
Baca juga: 2 Sinyal PDIP Jadi Oposisi di Kabinet Prabowo-Gibran: Tak Hadiri Penetapan KPU hingga Pesan Megawati
Ganjar Ungkap Sinyal Megawati Mau PDIP Jadi Oposisi
Sementara itu, Ganjar Pranowo bicara soal peluang partainya yakni PDI Perjuangan (PDIP) yang akan berada di dalam pemerintahan ataupun di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dia mengaku, punya keyakinan yang sama dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bahwa partai berlambang banteng moncong putih itu akan mengambil sikap berada di luar pemerintahan.
"Ya mudah-mudahan nanti di Rakernas partai akan memutuskan itu."
"Meskipun kalau saya spill dari beberapa statement Bu Mega yang sangat ideologis, bersikap yang sangat tegas, rasa-rasanya iya (di luar pemerintahan)," jelas Ganjar, saat wawancara khusus secara daring, Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Jokowi Disebut Sudah Jadi Keluarga Golkar, 2 Politisi PDIP Beri Kritik, JK Tanggapi Santai
Lebih lanjut, Ganjar bicara soal peluang dirinya yang tetap bertahan di luar pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
Ganjar mengaku, memberikan hak pihak yang menang untuk menyusun kabinet pemerintahan ke depan.
Dia juga merasa, akan lebih baik jika dirinya tetap di luar pemerintahan Prabowo.
"Saya memberikan kesempatan kepada para pemenang untuk menentukan kabinetnya. Dan akan sangat baik kalau saya tidak di situ," kata Ganjar.
Baca juga: Jokowi-Gibran Diklaim Jadi Keluarga Golkar, Andreas PDIP: Biarin Aja, Nggak Dipikirin Lagi Mereka
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini, juga menilai, bahwa keberadaannya di luar pemerintahan untuk melakukan check and balance kepada pemerintah ke depan.
Apalagi, Ganjar mengaku sangat menghormati Prabowo dan Gibran yang secara resmi telah ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
"Karena di luar pemerintahan itu juga bisa melakukan check and balances. Dan saya kira sama-sama terhormatnya."
"Jadi saya akan sekali lagi menghormati Pak Prabowo, Mas Gibran untuk memutuskan kabinetnya, jadi alangkah baiknya kalau kita, saya setidaknya di luar," jelas Ganjar.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)(Kompas.com/Ardito Ramadhan)