Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon Gubernur Jawa Barat Ilham Akbar Habibie mengatakan dirinya tidak gentar meskipun berhadapan dengan incumbent Ridwan Kamil dan kader Gerindra Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat.
Dia merasa Pilkada adalah ajang kompetisi yang harus dihadapi dan berjuang keras untuk menang dalam pertarungan.
Baginya, tak jarang muka baru menjadi angin segar bagi rakyat yang mengharapkan adanya perubahan di suatu daerah.
“Tapi menurut saya, ya bisa saja kita menang di situ. Itu bukan satu hal yang mustahil gitu ya. Kita juga lihat di lain provinsi ada petahana lain yang belum tentu menang,” kata Ilham Habibie dalam podcast di Gedung Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Dengan kata lain, Ilham Habibie masih memiliki rasa optimistis dapat merebut hati masyarakat Jabar.
Terlebih dirinya memiliki pengalaman panjang di Bumi Pasundan sebagai pengusaha hingga pengajar.
Baca juga: Dedi Mulyadi, Susi Pudjiastuti, dan Ilham Habibie Masuk Radar PDIP Untuk Pilkada Jabar 2024
Ilham yang diusung Partai NasDem kini masih mencari dukungan dari partai lain.
Dia mengakui sudah mendapatkan dukungan dari partai pengusung lain satu di antaranya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Meski PKS belum membuat keputusan, Ilham menyebut komunikasi secara intensif terus dilakukan.
“Jadi Nasdem di parlamen DPRD Jabar itu mempunyai 8 kursi, diperlukan 24 kursi sehingga masih diperlukan 16 kursi. Yaitu kita sedang intensif sekali bicara dengan beberapa pihak, tapi yang paling intensif dan sudah ada surat kesepakatan bersama secara tertulis itu dengan PKS,” kata Ilham.
Baca juga: PKB Pertimbangkan Opsi Dukung Ilham Habibie di Pilgub Jawa Barat, Ini Alasannya
“Jadi PKS punya 19 kursi jadi 19 plus 8 lebih dari 24. Cukup, kalau itu jadi,” sambung dia.
Anak Presiden ke-3 RI BJ Habibie ini menyatakan dirinya telah didorong maju DPW Nasdem di Jawa Barat.
Kemudian setelah itu ada surat rekomendasi dari Ketua DPW Nasdem di Jabar Saan Mustopa.
“Kemudian surat itu diajukan ke DPP Nasdem di Jakarta. Tidak lama kemudian surat rekomendasi dari mereka pun juga keluar, kemudian diumumkan. Nah itu semuanya terjadi dalam jangka waktu kurang dari dua minggu,” ungkapnya.