TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Pro Jokowi (Projo) mengatakan tak akan mendukung petahana di Pilgub Jakarta 2024.
Bendahara Umum Projo Panel Barus mengatakan, kontestasi di Jakarta memiliki daya tarik tersendiri sehingga, pihaknya akan mempertimbangkan siapa figur yang akan didukung secara cermat.
Panel Barus kemudian menegaskan, jika petahana maju di Pilgub Jakarta 2024, maka Projo siap menghadapinya.
Adapun Anies Baswedan merupakan petahana di Jakarta, ia pernah memimpin Jakarta pada tahun 2017-2022.
Selanjutnya, Panel merasa percaya diri bahwa figur yang didukung Projo akan memenangkan Pilgub Jakarta 2024.
"Kami akan dengan cermat mengkalkulasi langkah-langkah politik kami. Dan Projo berpandangan, bila petahana maju di DKI, kita juga siap menghadapinya. Karena dalam sejarahnya, petahana selalu kalah," kata Panel, dalam konferensi pers di kantor DPP Projo, di Jakarta Selatan, pada Jumat (28/6/2024).
Baca juga: Elite Demokrat Sebut Ridwan Kamil Kandidat Utama untuk Diusung KIM di Pilkada Jakarta
Dalam kesempatan yang sama, Panel juga menegaskan dukungan Projo kepada Ridwan Kamil.
Ia menyebut, Ridwan Kamil memang telah diberikan rekomendasi oleh Partai Golkar untuk dapat memilih akan maju di Jakarta atau di Jawa Barat.
"Projo sempat berstatement akan mendukung Pak Ridwan Kamil jika akan maju di Jakarta, terutama ya. Di Jawa Barat bukan berarti kita enggak dukung, kita dukung juga," ungkap Panel Barus.
Sebelumnya, Pengamat politik Agung Baskoro mengatakan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) berpotensi mencari figur lain selain Ridwan Kamil untuk diusung di Pilgub Jakarta 2024.
Agung mengatakan, Golkar berpandangan peluang kadernya, Ridwan Kamil, untuk menang lebih besar di Jawa Barat.
"Sehingga Golkar sementara belum rela mewakafkan kader terbaiknya untuk berlaga di Jakarta, ketika di Jabar belum jelas menjagokan siapa," kata Agung, saat dihubungi, Selasa (25/6/2024).
Agung menyoroti betul, partai-partai yang tergabung di dalam KIM perlu mempersiapkan secara matang mengenai keputusan siapa figur yang dapat unggul secara elektoral dari Anies Baswedan di Jakarta.
"Karena bila tak siap menghadapi Anies yang sementara secara elektoral unggul, bukan tak mungkin Golkar 'kehilangan' kursi Gubernur di Jakarta sekaligus Jabar," ucapnya.