TRIBUNNEWS.COM - Partai Golkar berkeinginan untuk menduetkan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, dengan pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka alias Babah Alun, dalam Pilkada Jakarta 2024.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024).
Langkah tersebut lantas dikomentari oleh Ketua DPP PSI, William Aditya Sarana.
Ia menyatakan, sejatinya sosok kader Golkar sekaligus eks Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (RK), juga penting dipertimbangkan untuk diusung di Pilkada Jakarta.
“Kami melihat Mas RK itu salah satu figur yang menurut saya penting juga untuk dipertimbangkan oleh partai-partai lain, termasuk Golkar,” ujar William Aditya Sarana saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024), dilansir WartaKotalive.com.
William menyebut, dalam penjaringan yang dilakukan oleh PSI di tingkat kota/kabupaten di Jakarta, nama RK lebih dominan dibandingkan Jusuf Hamka.
Dari lima kota dan kabupaten, empat wilayah mendukung RK menjadi bacagub atau bacawagub Jakarta.
Hanya Jakarta Barat yang tak menyodorkan nama suami Atalia Praratya itu.
“Dari kami di Fraksi PSI, nama Pak RK itu salah satu yang tertinggi dalam penjaringan kami di level kota/kabupaten. Jadi kami menjaring aspirasi dari teman-teman tingkat DPD PSI."
“Kami menanyakan kepada kader kami dan salah satu nama yang paling tinggi itu Ridwan Kamil,” terangnya.
Meski RK adalah kader Golkar, tetapi William mengeklaim pihaknya tetap objektif dalam melakukan penilaian.
Baca juga: Jika Gandeng Jusuf Hamka, Kaesang Diprediksi Kalah Telak dari Anies di Pilgub Jakarta, Ini Alasannya
Ia merasa Ridwan Kamil mempunyai kapasitas menjadi seorang kepala daerah di Jakarta.
Apalagi, RK berpengalaman sebagai Gubernur Jawa Barat.
Namun, William menyerahkan keputusan itu kepada Golkar, sebagai pihak yang berwenang mengutus kadernya di Jakarta.
Ditambah RK dan Jusuf Hamka adalah kader Golkar sehingga yang berwenang mengambil keputusan adalah pihak mereka sendiri.
“Kalau dari kami belum ada kesepakatan dengan Partai Golkar untuk berpasangan antara Mas Kaesang dengan Pak Jusuf Hamka."
"Tentunya kami mengapresiasi Partai Golkar yang berhak mengusulkan nama untuk Pilkada Jakarta,” jelasnya.
Lebih lanjut, secara pribadi William melihat duet Kaesang Pangarep-Jusuf Hamka cukup baik.
Kendati demikian, kombinasi antara tokoh muda dan tokoh senior ini harus diuji di hadapan publik.
“Harus diuji elektabilitasnya, popularitasnya, diuji visi-misinya cocok atau tidak, kira-kira begitu lah,” ucapnya.
Kaesang Diprediksi Kalah jika Gandeng Jusuf Hamka
Pengamat politik, Ray Rangkuti, menyoroti sikap Golkar yang lebih mendorong Jusuf Hamka sebagai cawagub dibandingkan Ridwan Kamil sebagai cagub di Pilkada Jakarta.
Ray menyebut, Kaesang membutuhkan figur kuat yang bisa menandingi kekuatan Anies jika ingin bertarung di Pilkada Jakarta.
Jika tidak, peluang putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu diprediksi akan kalah telak.
Pasalnya, sosok eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, yang merupakan petahana masih memiliki peluang kemenangan yang besar di Pilkada Jakarta.
"Akan sulit mendorong Kaesang maju tanpa figur yang mentereng mendampinginya. Secara matematik, akan kalah telak," kata Ray, dalam keterangannya, Selasa.
Menurutnya, deklarasi Golkar yang tak mendorong RK di Jakarta bisa disebut memupus peluang Kaesang di Jakarta.
Ia juga menyebut, jika akhirnya Kaesang tidak maju, besar kemungkinan hanya ada dua pasangan di Jakarta, yakni Anies vs non-Anies.
"Peluang KIM untuk memajukan sendiri kader dari mereka sangat sulit. Rasanya hal itu hanya buang-buang energi, dana dan waktu."
"Pilihan rasionalnya hanyalah bergabung dengan koalisi Anies atau koalisi non-Anies. Artinya, KIM bisa beda jalan di Jakarta," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Dibanding Babah Alun, PSI Minta Golkar Pertimbangkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta.
(Tribunnews.com/Deni/Ibriza)(WartaKotalive.com/Fitriyandi)