TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno memutuskan tidak ikut dalam kontestasi Pilkada serentak pada November 2024, mendatang.
Termasuk, menjadi calon kepala daerah atau gubernur di Provinisi Jawa Barat.
Dimana, nama Sandiaga Uno terus diisukan bakal diusung di wilayah tersebut.
Sandiaga membeberkan sejumlah hal yang membuatnya memutuskan untuk tidak maju dalam Pilkada serentak tahun ini.
Sebab, sederet pengalaman terjun di Pilkada Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 lalu, membuatnya memiliki perhitungan sendiri.
Awalnya, Sandiaga ditanya wartawan soal peluangnya untuk maju Pilkada Jawa Barat.
Dia lantas mengungkapkan, bahwa proses Pilkada adalah menseleksi calon pimpinan daerah, kepala daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur untuk periode 5 tahun selanjutnya.
Menurutnya, menjadi pemimpin bukan hal yang mudah. Sebab, calon pemimpin harus menyerap aspirasi masyarakat, kebutuhannya dan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Baca juga: PKB Yakin Elektabilitas Sandiaga Uno Bisa Ungguli Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat 2024
“Pengalaman saya waktu dulu di Pilkada DKI Jakarta 2017, untuk benar-benar memetakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, saya butuh waktu lebih dari setahun dan blusukan ke lebih dari 1500 titik di wilayah Jakarta,” kata Sandiaga Uno, Kamis (25/7/2024).
“Dan waktu Pilpres 2019 bersama Bapak Prabowo, kami berkeliling Nusantara lebih dari 8 bulan untuk mendengar dan merasakan langsung apa yang dihadapi masyarakat,” sambung dia.
Dari pengalaman itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini pun berpandangan bahwa untuk mengikuti Pilkada khususnya di Jawa Barat, sulit untuk diwujudkan. Karena, keterbatasan waktu mengingat Jawa Barat adalah provinsi yang besar.
“Jadi menurut saya untuk (mengikuti Pilkada), Jawa Barat terutama ya, karena waktunya sangat terbatas, sangat sempit dan Pilkada 2024 ini, Jawa Barat adalah Provinsi terbesar dari sisi populasi dan juga dari wilayah, ini harus disikapi dengan sangat cermat dan teliti oleh para calon-calon pemimpin,” ungkap Sandiaga.
“Saya merasa waktunya sudah sangat sempit dan untuk mendengarkan dengan seksama apa yang masyarakat inginkan dan memberikan solusi yang terbaik kepada masyarakat yang dibutuhkan waktu.”
“Oleh karena itu, saya memutuskan untuk tidak mengikuti kontestasi demokrasi di Provinsi Jawa Barat,” jelas Sandiaga.
Sandiaga pun mengaku saat ini ingin fokus pada tugas-tugasnya sebagai menteri di Kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi.
Termasuk, mempersiapkan keberlanjutan kementerian yang dipimpinnya ketika pemerintahan yang baru memimpin.
“Saya akan fokus dengan tugas saya di Kementerian dan inilah yang saya yakini sebagai hal yang paling terpenting untuk kita fokuskan di tiga bulan masa pemerintahan Pak Jokowi. Adalah menyiapkan keberlanjutan kepada menteri Pariwisata yang akan mengemban tugas selanjutnya,” pungkasnya.