Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilwali Banjarbaru kali diprediksi akan mengalami dua hal. Begini nasib petahana hingga munculnya sosok baru, bacalon Walikota Banjarbaru.
Aditya Mufti Arifin dinilai bakal terancam gagal maju pilwali Banjarbaru karena hingga kini Aditya Mufti Arifin belum juga memiliki tiket pencalonan yang pasti.
Baca juga: Tabligh Akbar di Banjarbaru, Ustaz Adi Hidayat Bawakan Kisah Kakek yang Merawat Musala di Desa
“Petahana Aditya Mufti Arifin terancam tidak dapat maju sebagai bakal calon Walikota Banjarbaru. Sebab, dirinya hampir pasti belum memiliki tiket,” kata Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (4/8/2024).
Karena itu, menurut Fadhli, Aditya harus segera memenuhi syarat dukungan partai politik.
Pasalnya, tanpa memenuhi dukungan tersebut, petahana tidak dapat berkompetisi dalam Pilwali yang bakal berlangsung 27 November mendatang.
“Petahana tentu tidak lupa dengan syarat pencalonan 20 persen dukungan partai politik atau sekitar 6 kursi partai politik. Jika syarat tersebut belum juga terpenuhi, maka praktis dirinya tidak bisa mengikuti Pilkada,” ujarnya.
Sementara itu, Erna Lisa Halaby diketahui figur calon Walikota Banjarbaru mengalami nasib berbeda pada kontestasi Pilwali Banjarbaru.
Hingga kini, Lisa Halaby diketahui disebut sudah mendapatkan 7 dukungan partai politik, antara lain Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PKS, Nasdem dan PDIP.
Praktis, menurut Fadhli, saat ini hanya tinggal PKB yang belum memutuskan rekomendasi dukungan politiknya.
Kabar terakhir yang santer beredar menyebutkan PKB juga akan memberikan dukungan kepada Lisa Halaby.
“Kabarnya PKB juga bakal menyusul, menggenapkan dukungan partai politik untuk Erna Lisa Halaby. Ini tentu jadi dukungan politik yang besar bagi Lisa Halaby untuk melawan petahana,” ucapnya.
Sehingga, jika dukungan PKB berhasil didapatkan Lisa Halaby, Fadhli pun memprediksi kemungkinan Lisa bakal menghadapi kotak kosong.
“Pilkada kota Banjarbaru kemungkinan besar akan melawan kotak kosong. Aditya cuma jadi bakal calon Walikota karena hanya dapat dukungan dari PPP," pungkasnya.