Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka peluang bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil menjadi cagub Jakarta.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai perkembangan politik di Jakarta masih dinamis. Sehingga semua masih dipertimbangkan.
Baca juga: Ridwan Kamil Tolak Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta: Saya Enggak Suka, Debatnya Sama Siapa?
"Semua masih dipertimbangkan, karena KIM Plus atau apapun namanya itu belum terbentuk secara resmi," kata dia kepada wartawan, Jumat (9/8/2024).
Terkait posisi PKB, Jazilul mengatakan partainya masih mempertimbangkan usulan DPW PKB Jakarta, yang mengusulkan Anies Baswedan sebagai bakal cagub Jakarta.
Kendati demikian, PKB juga mempertimbangkan bergabung dengan KIM Plus.
"Baru pertimbangan-pertimbangan, masih dicermati sampai nanti finalnya. Kadi kita tunggu saja," pungkasnya.
Adapun peluang PKS mendukung Ridwan Kamil disampaikan Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid.
Menurutnya, Anies dianggap telah gagal untuk mencari mitra koalisi yang bisa mengusung duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) di Pilkada Jakarta.
Sebagai partai pemenang di Jakarta, PKS sudah memutuskan bahwa kadernya harus tetap ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta.
Baca juga: Cak Imin Akui Bahas Pilkada saat Datangi Rumah Dinas Prabowo, PKB Bakal Gabung KIM Plus?
Kadernya itu harus dimajukan sebagai cagub ataupun cawagub.
"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi buat Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut," kata Kholid saat dikonfirmasi, Rabu (7/8/2024).
"Prioritas kami saat ini adalah memastikan pasangan AMAN berlayar, dan kami sangat berharap Mas Anies sebagai kandidat bisa memenuhi kekurangan 4 kursi tersebut," lanjutnya.
PKS, kata Kholid, membuka peluang untuk memilih opsi lain selain Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Menurutnya, Anies telah gagal mendapatkan koalisi yang bisa mengusung AMAN di Jakarta.
"Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari sejak 25 Juni deklarasi AMAN adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk mengusahakan agar tiket ini berlayar. Maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada," jelasnya.
Karena itu, Kholid menambahkan pimpinan PKS kali ini sudah mulai serius membicarakan opsi untuk bergabung ke dalam koalisi Indonesia maju yang mengusung Ridwan Kamil menjadi cagub Jakarta.