News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Surya Paloh Nilai Anies Aset untuk Negeri, tapi NasDem Pilih Gabung KIM

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN | Ketum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pesannya kepada Anies Baswedan usai NasDem resmi membatalkan dukungan untuk Anies di Pilkada Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum (Ketum) NasDem, Surya Paloh, buka suara usai partainya resmi membatalkan dukungan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Paloh mengatakan, di balik batalnya dukungan NasDem itu pasti ada hikmah yang bisa diambil oleh Anies Baswedan.

Hal tersebut diungkap Paloh setelah menghadiri Sidang Tahunan MPR di Senayan, Jakarta, pada hari ini, Jumat (16/8/2024).

"Saya pikir diambil saja hikmahnya bagi dia," kata Paloh, Jumat, dilansir Kompas.com.

Paloh menuturkan, sebagai kakak, ia ingin berpesan kepada Anies, di balik tantangan, kesusahan, kesedihan, pasti ada peluang yang hebat.

"Kalau saya pesan sebagai kakak menyampaikan ya biasanya di balik tantangan, kesusahan, kesedihan, di situ pasti ada peluang yang lebih hebat nantinya," terang Paloh.

Menurut Paloh, Anies adalah sosok yang memiliki potensi tinggi sebagai seorang pemimpin.

Mengingat Anies adalah sosok yang masih muda, energik, serta memiliki banyak pengalaman.

Bahkan, Paloh menilai Anies sebagai sebuah aset yang berarti untuk negeri.

Namun, kata Paloh, mungkin ini bukanlah momentum untuk NasDem mendukung Anies di Pilkada Jakarta.

"Saya kira dia merupakan sebuah aset yang berarti juga untuk negeri ini. Ya memang bukan saat ini momentum dia, saya pikir itu biasa," ungkap Paloh.

Baca juga: Nasib Anies di Pilkada Jakarta: NasDem Batal Usung, PKB Belum Bersikap, PKS Beri Tenggat Waktu

Kini, setelah NasDem resmi menarik dukungan untuk Anies, Paloh merasa suami Fery Haryati itu harus menjalani sekolah kehidupan terlebih dahulu.

Karena, pelajaran yang bisa diterima dari hidup tak pernah tertulis dalam buku pelajaran.

"Ya mungkin dia belajar lebih hebat. Ini kan ada sekolah formal, ada sekolah kehidupan, dia sedang belajar dengan sekolah kehidupan."

"Ya kan. Tidak hanya referensi text book semata," tutur Paloh.

PKS Putuskan Nasib Anies Baswedan di Pilkada Jakarta pada 19 Agustus

Sementara itu, DPP PKS hingga kini belum memutuskan soal nasib pencalonan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, mengungkapkan pihaknya baru akan memberikan keputusan soal pencalonan Anies pada Senin (19/8/2024).

"PKS akan mengumumkan calonnya pada tanggal 19 bulan Agustus," kata Jazuli saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Meski begitu, Jazuli tidak membocorkan secara detail siapa sosok yang akan didukung.

Dirinya hanya memastikan, PKS tetap menginginkan agar dalam Pilkada Jakarta 2024 tidak ada pasangan calon yang melawan kotak kosong.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut NIK Anak dan Kerabatnya Dicatut Dukung Dharma Pongrekun

"Saya berharap tidak ada kotak kosong," kata Jazuli.

Diketahui, sejauh ini PKS telah memberikan sinyal akan melepas dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh, Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Zainudin Paru.

Zainudin menyatakan, terbuka kemungkinan pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) di Pilkada Jakarta akan gagal berlayar sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta.

Dia menganggap kemungkinan itu bisa saja terjadi. Pasalnya, pasangan tersebut saat ini baru mendapatkan Surat Keputusan (SK) pengusungan, belum secara resmi dideklarasikan kepada publik.

"Karena baru dapat SK usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi Cagub/Cawagub DKJ," kata Zainudin saat dimintai tanggapannya, Jumat (9/8/2024).

Padahal, Anies Baswedan telah diberikan mandat oleh PKS untuk bisa membentuk koalisi dengan tenggat waktu sampai 4 Agustus kemarin.

Koalisi diperlukan oleh PKS lantaran partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu tidak cukup perolehan kursi di DPRD untuk mengusung pasangan cagub-cawagub di Jakarta.

PKS masih membutuhkan empat kursi lagi untuk berkoalisi dengan partai lain.

Atas kondisi tersebut, Zainudin menyebut, pihaknya akan terus mendoakan kebaikan terhadap Anies Baswedan ke depan.

"Kita saling mendoakan yang terbaik untuk Pak Anies dan PKS," kata dia.

Zainudin yang juga merupakan Sekretaris Tim Seleksi Calon Kepala Daerah DPP PKS itu lantas berharap, apa yang sudah ditempuh hingga saat ini, bisa menjadi catatan kebaikan bagi kemajuan Bangsa Indonesia.

"Semoga semua ikhtiar yang telah dilakukan tercatat sebagai amal sholeh bagi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia tercinta ke depan," tandas dia.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rizki Sandi Saputra)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

Baca berita lainnya terkait Pilgub DKI Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini