TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung menegaskan bahwa pencalonan dirinya di Pilkada 2024 ini murni atas keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Pernyataan Pramono itu sekaligus untuk membantah isu tentang bayang-bayang Presiden Joko Widodo (Jokowi) di balik pencalonannya ini.
Sebagaimana diketahui, Pramono masih menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, yakni sebagai Sekretaris Kabinet di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sejak Agustus 2015.
"Ya dalam bayang-bayang (Jokowi) sebenarnya enggak, karena keputusan sepenuhnya adalah keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri 1.000 persen," ungkap Pramono, dikutip YouTube Kompas TV, Kamis (29/8/2024).
Pramono juga menegaskan, ia maju di Pilgub Jakarta ini sebagai kandidat dari PDIP, bukan titipan pihak Istana.
"Calon PDI-P 1.000 persen dong. Mana bisa dititipin," kata Pramono dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube Mata Najwa, Rabu (28/8/2024).
Selanjutnya, Pramono mengungkapkan bahwa Megawati memilihnya untuk maju dalam Pilkada Jakarta karena kemampuannya dalam menjalin komunikasi dengan berbagai pihak
Politikus PDIP tersebut juga tak menampik hal tersebut dan mengakui bahwa dirinya memang telah menjalankan peran sebagai perantara komunikasi di antara para elite politik.
"Termasuk ketika periode 2004 sampai 2014, memang saya ditugaskan juga oleh Ibu Mega untuk berkomunikasi dengan baik dengan penguasa pada waktu itu," ujar Pramono.
"Dan termasuk dengan istana yang sekarang ini dan ke depan ya. Komunikasi kan memang harus dilakukan," sambung Pramono.
Awalnya Tak Tertarik Maju Pilkada
Sebelumnya, Pramono sempat mengatakan bahwa awalnya ia tidak tertarik untuk maju di Pilkada Serentak 2024.
Baca juga: Jubir: Tak Ada Kekecewaan Anies soal PDIP yang Usung Pramono-Rano Karno di Jakarta
Meski demikian, Pramono mengatakan akan tetap berjuang dan bertarung di Pilgub Jakarta karena sudah diberi mandat.
"Jadi, saya maju betul-betul awalnya, terus terang, nggak ada keinginan sama sekali, membayangkan saja enggak. Tapi sekali lagi, saya kalau ditugaskan, saya akan fight," tegasnya.
Pramono lantas menyampaikan alasannya kenapa akhirnya mau maju menjadi calon gubernur di Jakarta.