TRIBUNNEWS.COM - Anies Baswedan mengungkapkan rencananya setelah gagal mendapatkan tiket di Pilkada Jakarta 2024, yakni di Jakarta dan Jawa Barat.
Dia memastikan, dirinya bakal terus berkarya dan beraktivitas di Indonesia, meski dari kerabatnya ada yang menyarankan agar ia berkarier di luar negeri.
Namun, Anies menolak dan memilih untuk tetap tinggal di Indonesia.
"Ada yang usul ke saya ke lembaga-lembaga internasional, ada yang usul saya untuk mengajar di kampus-kampus di luar negeri."
"Saya jawab tidak, Insya Allah tidak," kata Anies, dikutip dari YouTube Anies Baswedan, Jumat (30/8/2024).
Kemungkinan Bentuk Ormas atau Parpol Baru
Saat ini, mantan Gubernur Jakarta 2017-2022 itu mengaku tidak akan bergaung dengan partai politik (parpol) manapun, karena menurutnya, hampir semua paprol tersandera oleh kekuasaan.
“Kalau masuk partai, pertanyaannya, partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan? Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak beresiko juga bagi yang mengusulkan,” kata dia.
Oleh karena itu, Anies mengatakan bahwa dia membuka peluang untuk membentuk organisasi masyarakat (ormas) atau parpol baru.
"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies lagi.
Kendati demikian, Anies meminta semua pihak untuk bersabar untuk itu.
Dia juga berharap, dalam waktu dekat bisa mengambil langkah konkret untuk menciptakan Indonesia dengan demokrasi yang lebih sehat dan sistem politik yang mengedepankan gagasan
Baca juga: 5 Pernyataan Anies Baswedan setelah Batal Maju di Pilkada 2024: Ucapkan Selamat hingga Beri Nasihat
Pesan Anies
Meski batal dapat tiket Pilkada Jakarta, Anies tetap mengajak warga untuk menjaga semangat dan demokrasi yang sehat.
"Jaga semangat. Kita semua ingin jaga demokrasi kita terus sehat," kata Anies, Jumat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas berharap, ada iklim demokrasi yang menghasilkan kebijakan pro terhadap rakyat, bukan untuk segelintir elite saja.