News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Rano Karno Mengaku Seakan Dapat Bisikan Babeh Sabeni Saat Diperintah Megawati Maju Pilgub Jakarta

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno berpose usai melakukan sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di kawasan Cinere, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2024).

Ia sontak terkejut dan bertanya kepada Megawati.

Saat itu, kata dia, Megawati memerintahkannya untuk menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Sekretaris Kabinet sekaligus politikus PDI Perjuangan Pramono Anung.

Ia mengaku kaget karena justru Pramono yang ditunjuk Megawati, bukan Anies atau Ahok sebagaimana isu yang ia dengar sebelumnya.

Rano terkejut karena menurutnya secara pengalaman dan kemampuan Pramono sudah melebihi calon gubernur.

Ia pun bertanya kepada Megawati perihal kesediaan Pramono maju dalam Pilkada Jakarta.

Megawati, kata Rano, menegaskan bahwa itu perintahnya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan sehingga tidak boleh ditolak.

Rano lantas bertanya kepada Megawati perihal apakah dirinya juga harus mau mengikuti perintahnya tersebut.

"Dia bilang. Ini yang bikin saya terkejut. No, sebentar lagi Jakarta akan ditinggal? Maksudnya apa, Bu? DKI itu nggak ada lagi. I (Ibu kota)-nya pergi. Dia akan jadi DKJ. Terus kamu mau apa? Aku terkejut, Ibu nunjuk aku," kisah Rano.

"Kamu kan Betawi. Sekarang kalau Betawi ditinggal, Betawi mau ke mana? Waduh. Itu jujur, tiba-tiba ini kita kayak dibisikin almarhum Babeh (tokoh ayah Doel yang diperankan Benyamin Sueb dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan) eh anak gue jadi tukang insinyur," lanjut dia.

Tampak terharu menceritakan pengalamannya saat mendengar pertanyaan itu, ia akhirnya mantap untuk maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Pramono.

"Saya harus terima. Tidak ada kata lain, harus terima," kata Rano.

Rano mengaku takjub dengan cara Megawati berpikir.

Hal tersebut, kata dia, mengingat Megawati yang merupakan Presiden Kelima Republik Indonesia masih mau memikirkan nasib orang Betawi.

"Saya minta maaf ya, kan saya Sekretaris Badan Kebudayaan. Jadi saya paham bagaimana berkepribadian dalam berkebudayaan. Itu yang bikin saya agak mundur-mundur berpikir. Lho maaf lho, Ibu (Megawati) ini kan presiden kelima. Dia kan konsepnya nasional, Indonesia Raya. Kok dia masih care (peduli) dengan Jakarta?" ungkap Rano.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini