TRIBUNNEWS.com - Gelaran Pilkada Jakarta 2024 tampaknya mulai memanas seiring kubu Pramono Anung-Rano Karno melontarkan sindiran terhadap pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Sindiran itu dilontarkan terkait visi-misi pasangan Ridwan Kamil-Suswono, di antaranya soal mobil curhat untuk warga DKI Jakarta.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut ini lima sindiran kubu Pramono-Rano terhadap Ridwan Kamil-Suswono:
1. Dianggap tak bisa lanjutkan pembangunan DKI Jakarta
Kepala Rombongan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Rano Karno, Beno Mohamad, menilai hanya pasangan Pramono-Rano yang bisa melanjutkan pembangunan Anies Baswedan di Jakarta.
Sebab, menurut Beno, visi dan misi Ridwan Kamil-Suswono yang akan mengubah Jakarta menjadi mirip Bandung, dianggap tak selaras dengan keberlanjutan.
"Karena posisi yang Mas Pram dan Bang Doel yang bisa meneruskan pembangunan yang dibangun oleh Pak Anies," ungkap Beno, Jumat (6/9/2024), saat acara konsolidasi relawan pemenangan Mas Pram dan Bang Doel di Warung Bang Doel, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Kalau posisi sebelah (Ridwan Kamil-Suswono) tidak mungkin, karena mau bikin Jakarta jadi Bandung, agak susah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Beno mengkhawatirkan rencana Ridwan Kamil-Suswono membangun Jakarta menjadi seperti Bandung, justru akan mengubah tradisi dan kultur ibu kota.
"Beda kalau orang dari sebelah, mau coba membangun. Nah, saya khawatirnya bukan terbangun, tapi mengubah tradisi dan kultur, itu yang bahaya," pungkasnya.
2. Komentar Pramono Anung soal mobil curhat
Terkait program mobil curhat yang menjadi rencana Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung memberikan komentar.
Menurut Pramono, curhat yang ideal adalah kepada diri sendiri.
Baca juga: 103 Cagub-Cawagub Pilkada 2024 dan Partai Pengusungnya di 37 Provinsi di Indonesia
"Saya untuk diri sendiri, curhat sama diri sendiri aja. Saya nggak mau curhat dengan orang lain," ujar Pramono di Masjid Sunda Kelapa, Jumat.
Diketahui, Ridwan Kamil mengungkapkan gagasan mobil curhat untuk memfasilitasi warga DKI Jakarta yang stres.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengungkapkan harapannya agar Jakarta menjadi kota yang lebih bahagia dengan adanya fasilitas mobil curhat.
"Namanya mobil curhat. Sebuah kendaraan isinya konsuler, psikiater diperbanyak di mana-mana," kata Ridwan saat deklarasi Relawan Berkah di Jakarta Timur, Minggu (1/9/2024), dilansir TribunJakarta.com.
"Sehingga kesehatan mental orang stres bisa curhat, yang selama ini mungkin curhatnya ke handphone via IG (Instagram) story. Kami ingin Jakarta juga menjadi lebih bahagia," imbuh dia.
3. Nilai rencana Ridwan Kamil bangun Giant Sea Wall tak mungkin
Sementara itu, pasangan Pramono Anung, Rano Karno, menilai rencana Ridwan Kamil membangun Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di Jakarta Utara, tak mungkin dilakukan.
Sebab, menurut Rano, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Jakarta tak mungkin untuk membangun Giant Sea Wall.
"Jadi kita tahu enggak mungkin APBD Pemda DKI untuk bangun Giant Sea Wall," ungkap Rano di Warung Bang Doel, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat.
Pemeran Si Doel ini menambahkan, banjir di Jakarta melintasi 13 sungai, mulai hulu sampai hilir.
Baca juga: Pramono Anung Hadiri Kondangan, Kenalkan Diri sebagai Calon Gubernur Jakarta
Ia juga menekankan lebar sungai di DKI Jakarta yang semakin sempit, seperti Sungai Ciliwung yang sebelumnya 50 meter, kini hanya tinggal 20 meter.
Karena itu, Rano menekankan lebih penting melakukan normalisasi sungai, dibandingkan membangun Giant Sea Wall, untuk mengatasi banjir.
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengungkapkan pihaknya akan membangun Giant Sea Wall di Jakarta Utara untuk mengatasi banjir di ibu kota.
"Ada sekitar 70-an program dari mulai infrastruktur raksasa menahan banjir di utara dengan kawasan Giant Wall-nya," ungkap Ridwan Kamil, Selasa (27/8/2024).
4. Rano Karno ingatkan pentingnya izin saat bertamu
Dalam kunjungan Ridwan Kamil-Suswono ke Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat lalu, kericuhan sempat terjadi antara anggota ormas Forum Betawi Rempug (FBR) dengan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
Penyebab kericuhan itu disebut-sebut terjadi lantaran rak ada pemberitahuan dari Bamus Betawi terhadap polisi, RT, atau ormas setempat terkait kunjungan Ridwan Kamil-Suswono.
Terkait hal itu, Rano Karno pun mengingatkan pentingnya adab bertamu.
Menurut Rano, seorang tamu harus meminta izin kepada tuan rumah sebelum berkunjung.
Tujuannya, kata Rano, agar tidak terjadi kekagetan dari pihak tuan rumah.
"Tapi, memang, tamu harus kasih tahu bahwa mau datang. Jadi nggak kaget," kata Rano di Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024).
"Tapi, pada dasarnya, karakter masyarakat Jakarta, dan sama, karakter masyarakat Indonesia, kalau datang ya mbok kasih tahu," tegasnya.
5. Ingatkan warga DKI soal janji anggaran RW
Selain mengingatkan soal adab bertamu, Rano Karno juga menyinggung janji Ridwan Kamil yang akan memberi anggaran tiap Rukun Warga (RW) di Jakarta sebanyak Rp100 juta-Rp200 juta.
Ia mengingatkan warga DKI Jakarta untuk berpikir kritis agar tak tergiur janji-janji cagub dan cawagub.
"Tinggal masyarakat yang pilih saja. Tetapi, yang pasti, tanya beliau, bagaimana caranya (dapat anggaran untuk RW)? Itu saja," ujar dia di Taman Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu malam.
Baca juga: Rano Karno Akui Berat Badannya Turun 2 Kg Gegara Diajak Pramono Olahraga di Kawasan CFD
Mantan Wakil Gubernur Banten itu tak menampik, semua pasangan calon pasti memiliki program.
Terkait janji anggaran RW yang disampaikan Ridwan Kamil, Rano pun meyakini suami Atalia Praratya itu memiliki perhitungannya.
"Ya mungkin saja, mungkin itu Pak Ridwan punya hitungan sendiri. Jadi, pasti setiap calon, punya program," ungkapnya.
Diketahui, program itu disampaikan Ridwan Kamil ketika menghadiri acara deklarasi Selayang Pandang di sebuah pendopo samping kantor Bamus Betawi di Jalan Bekasi Timur IX, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat.
"Jakarta itu harus berkeadilan, tadi Bang Eki (Ketua Dewan Adat Bamus Betawi), maka salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp 100 juta sampai 200 juta," kata Ridwan Kamil di lokasi.
Menurut Ridwan Kamil, hal tersebut telah dilakukannya ketika menjadi Gubernur Jawa Barat.
"Masa Bandung bisa, Jakarta enggak? Apa yang terjadi? RW-RW, warganya, ikut memikirkan, mendesain sendiri wilayahnya," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ridwan Kamil Janjikan Program Mobil Curhat Atasi Stres Warga Jakarta dan Sahabat Lansia
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fersianus Waku/Rahmat Nugraha/Danang Triatmojo/Fahmi Ramadhan, TribunJakarta.com/Bima Putra)