Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Suswono mengklaim PKS tidak pernah mengkhianati Anies Baswedan.
Dia pun meminta anak abah untuk tidak terus memarahi PKS.
Anak abah diketahui merujuk pada pendukung Anies Baswedan.
Hal tersebut sekaligus menanggapi gerakan anak abah yang ingin merusak surat suara dengan mencoblos 3 paslon di Pilkada Jakarta.
Suswono mengingatkan bahwa PKS sudah total mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Namun, ia memahami saat ini belum takdir Mantan Gubernur Jakarta itu untuk menjadi Presiden RI.
Baca juga: Gerakan Anak Abah Tusuk Tiga Paslon, Iwan Tarigan: Aspirasi, Wujud Kemarahan Pendukung Anies
"Bahasa-bahasa yang kasar-kasar apa yang dulu katanya PKS mengkhianati Pak Anies, nggak pernah lah PKS mengkhianati Pak Anies, bagaimana. Kita kan kemarin all out membantu kemenangan beliau cuma memang ya belum takdirnya beliau menjadi presiden kan," kata Suswono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Tak hanya itu, kata Suswono, PKS juga sudah sempat mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Dia diusulkan berpasangan dengan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman.
"Cuma kan masalahnya PKS kursinya cuma 18 kan sehingga memang kurang 4 kursi. Nah harapannya Pak Anies bisa menambah yang 4 kursi itu. Waktu itu NasDem juga sudah deklarasi juga kan mendukung Pak Anies. Ya kita sambut gembira itu, waktu itu kan. Sehingga waktu itu muncul AMAN," jelasnya.
Baca juga: Soal Arah Dukungan Anies di Pilkada Jakarta, Pengamat: Ke Pramono-Rano jika Tetap Jadi Oposisi
"Tetapi pada sampai saatnya kita deklarasi tanggal 19 pada akhirnya itu belum terpenuhi untuk mendapatkan 22 kursi sehingga akhirnya munculnya Rido gitu," sambungnya.
Lebih lanjut, politikus senior PKS itu meminta anak abah bisa menerima penjelasan tersebut.
Suswono mengatakan nantinya dirinya akan mulai berkomunikasi mendekati anak abah untuk menjelaskan hal tersebut.
"Saya kira karena kita belum berkomunikasi saja secara intens ya. beberapa orang yang tadinya agak marah-marah ke PKS ya setelah kita komunikasi kita diskusi, ternyata mereka oh salah paham saja," pungkasnya.