News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Dibandingkan dengan Debat Anies-Ahok & Dinilai Tak Seru, RK Sebut Debat Pilkada DKI Bukan Ring Tinju

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, melakukan silaturahmi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Papanggo, Jakarta Utara, Senin (30/9/2024). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari upayanya mempererat hubungan dengan komunitas keagamaan serta mendengar langsung aspirasi dari para pengurus masjid. Warta Kota/Yulianto | Cagub DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil merespon soal penilaian debat Pilkada Jakarta 2024 tak seru dibanding debat era Anies-Ahok.

TRIBUNNEWS.COM - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK) memberikan tanggapannya soal debat perdana Pilkada DKI Jakarta yang dinilai tak seru dibanding debat era Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Ridwan Kamil menegaskan, debat Pilkada DKI Jakarta ini bukanlah ring tinju.

Sehingga para pasangan calon (paslon) tidak harus berdebat dengan saling menjatuhkan satu sama lain.

Atau berdebat dengan penyampaian yang meledak-ledak.

Pasalnya menurut RK, sebuah pesan bisa disampaikan dengan cara yang lebih baik, kalem, dan tidak perlu dengan berteriak.

Terkait penyampaian yang meledak-ledak ini, RK menilai itu tergantung dari kepribadian dari masing-masing calon.

“Debat itu bukan ring tinju ya, jadi yang paling penting itu pesannya sampai. Pesan sampai itu bisa dengan cara kalem atau teriak-teriak."

“Kalau soal itu mah kepribadian dari masing-masing paslon,” kata RK dilansir Tribun Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Lebih lanjut RK juga menegaskan, ia tak bisa meniru gaya mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok yang kerap kali meledak-ledak ketika menyampaikan sesuatu.

Berbeda dengan Ahok, RK merasa dirinya adalah pribadi yang bisa lebih santai dan tenang.

“Saya gayanya santai, terarah, tenang, begitu kan. Tiba-tiba Ridwan Kamil berubah polanya kan jadi aneh, kelihatan maksain,” terang RK.

Baca juga: Pertemuan Anies dan Ridwan Kamil-Suswono Sudah Dijadwalkan, PKS: Tinggal Finalisasi

RK lantas meminta maaf kepada semua pihak jika memang debat Pilkada Jakarta kemarin hasilnya jauh dari ekspektasi masyarakat.

“Mohon maaf kalau dirasa ekspektasi bahwa debat itu harus penuh dengan drama-drama ya mungkin bukan saatnya,” imbuh RK.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera sebelumnya menilai, debat perdana Pilkada Jakarta 2024 berlangsung terlalu normatif.

Mardani Ali Sera membandingkan dengan debat di Pilgub Jakarta 2017 lalu yang mempertemukan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Ahok-Djarot Saiful Hidayat, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

“Masih belum lepas kali ya. Dulu waktu Anies-Ahok itu langsung banyak. Ketika sekarang masih normatif ya. Saya ngerasain Anies-Ahok menarik yak. Nah ini mungkin ke depan bisa lebih tajam lagi,” ucapnya.

Hal senada turut disampaikan seorang warga bernama Novan Santoso yang menganggap debat kurang menarik karena ketiga cagub memiliki gagasan yang hampir sama.

“Gagasannya kurang greget aja, enggak kayak Pilkada 2017 karena mungkin tensinya terlalu adem nih,” ujarnya saat diwawancarai TribunJakarta.com di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Novan juga membandingkan sengitnya debat antara Ahok dan Anies pada 2017 silam.

Kala itu, debat disebutnya berlangsung seru lantaran kedua tokoh ini memiliki gagasan yang berbeda, sehingga jalannya debat lebih enak ditonton.

“Kalau pilkada kemarin kan ada Ahok, ada Anies. Mereka punya gagasan yang saling bertolak belakang. (Pilkada) sekarang kalau menurut saya kurang lah,” kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Ungkap Teknis Pemberian Rp 100-200 Juta per RW di Jakarta: Desentralisasi di Kelurahan

Retorika RK di Debat Perdana Pilkada Jakarta Dinilai Lebih Baik

Debat perdana Pilkada Jakarta 2024 telah diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) pada Minggu (6/10/2024) kemarin.

Diketahui debat perdana Pilkada Jakarta kemarin digelar di JIExpo, Jakarta Pusat itu diikuti oleh paslon Ridwan Kamil (RK)-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga pun memberikan penilaiannya atas gelaran debat perdana Pilkada Jakarta yang mengusung tema "Penguatan SDM dan Transformasi Kota Global."

Menurut Jamil dalam debat perdana ini, paslon RK-Suswono dan Pramono-Rano dinilainya lebih bisa menguasai tema debat.

Untuk Pramono sendiri, Jami menilai ia punya kekuatan dalam pembahasan penguatan sumber daya manusia (SDM).

"Ridwan dan Pramono terlihat menguasai substansi dari tema yang dibahas. Bahkan, Pramono relatif kuat dalam pembahasan penguatan SDM," kata Jamil, Senin (7/10/2024).

Jamil merasa dalam debat perdana ini, Ridwan Kamil dan Pramono Anung terlihat bersaing ketat.

"Oleh karena itu, saat pembahasan masalah ini, tampaknya Ridwan Kamil dan Pramono Anung bersaing ketat,” imbuhnya.

Kemudian dari segi retorika, Jamil menilai Ridwan Kamil lebih unggul dibanding dua cagub lainnya.

Baca juga: Kata Pramono soal RK yang Pamer Dekat dengan Prabowo: Gubernur Tak Harus Satu Kubu dengan Presiden

Pasalnya selama debat Ridwan Kamil bisa berbicara dengan santai dan informal.

Sementara paslon lainnya cenderung berbicara lebih kaku layaknya orang sedang berpidato.

“Ridwan Kamil tampak lebih santai dan informal sementara dua calon lainnya terlihat lebih kaku dan formal layaknya seorang birokrat berpidato atau berbicara,” jelas Jamil.

Meski demikian untuk Pramono, keformalannya dalam berbicara sedikit bisa dicairkan oleh pasangannya Rano Karno.

Karena Rano cenderung kuat dalam beretorika, terutama dalam menonjolkan pidato yang santai dan informal. 

Sayangnya peran Rano disini tak cukup signifikan untuk menutupi keformalan yang dimiliki Pramono.

“Meskipun begitu, peran Rano tak signifikan menutupi keformalan Pramono. Jadi, dilihat dari substansi dan retorika, tampaknya Ridwan Kamil-Suswono lebih unggul daripada dua pasangan lainnya."

“Jadi, kapabilitas tiga paslon tampak tiga sama, terutama paslon Dharma. Sementara, Ridwan dan Pramono tampaknya relatif seimbang kapabilitasnya,” terang Jamil.

Menurut Jamil, di debat perdana Pilkada Jakarta ini, Ridwan Kamil dan Pramono cenderung lebih bisa mencuri panggung.

Terlebih saat mereka saling beradu program-program mereka untuk Jakarta.

Baca juga: Debat Perdana Pilgub Jakarta 2024, Pramono-Rano: Saatnya Jakarta Menyala

Namun menurut Jamil, Ridwan Kamil sedikit lebih unggul dengan retorikanya yang lebih baik.

“Ridwan unggul sedikit, karena terbantu dari retorika yang lebih baik. Hal ini yang kurang dimiliki Pramono, sehingga kapabilitasnya kurang memancarkan personanya,” ungkap Jamil.

Sementara itu, Dharma terlihat lebih lemah kapabilitasnya di debat ini.

Ditambah lagi dengan retorikanya yang tak cukup baik.

"Sementara, Dharma tampak lemah dalam kapabilitas sehingga tidak memancarkan personanya. Personanya semakin melemah, karena tidak ditopang retorika yang baik,” papar Jamil.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Debat Perdana Tidak Seru Dibanding Anies-Ahok, Ridwan Kamil: Ini Bukan Ring Tinju.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Tribun Jakara/Dionisius Arya Bima Suci)

Baca berita lainnya terkait Pilgub DKI Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini