Laportan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Bengkulu menghadapi tantangan dalam distribusi logistik Pilkada 2024 di antaranya terkait dengan keberadaan Pulau Enggano yang merupakan satu pulau terluar di Indonesia.
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bengkulu Jaduliwan menjelaskan membutuhkan waktu 14 jam menggunakan kapal dari pelabuhan di Provinsi Bengkulu untuk bisa sampai ke pulau tersebut.
Sementara itu, di pulau tersebut terdapat 6.000 penduduk di mana 3.000 di antaranya masuk dalam DPT.
Hal itu disampaikannya dalam Raker Komisi II DPR RI bersama Mendagri dan RDP dengan Kepala Daerah di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Selasa (19/11/2024).
"Jadi untuk Provinsi Bengkulu, penduduk kami tidak banyak. Cuma 2 juta. DPT 1,5 juta. Kemudian dengan 9 kabupaten dan 1 kota membawahi 129 kecamatan dengan desa 1.513 desa dan kelurahan. Untuk TPS-nya 3.452," kata Jaduliwan.
"Untuk wilayah ini ada satu pulau terluar, Pulau Enggano. Pulau Enggano ini kalau pakai kapal dari pelabuhan di Provinsi Bengkulu sekitar kurang lebih 14 jam. Ini daerah terluar dengan 6 desa, dengan penduduk 6.000 dan DPT 3.000. Sekarang TPS-nya ada 6," sambungnya.
Baca juga: Calon Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak 2024 Diminta Dukung Program Prioritas Pemerintah Pusat
Namun demikian, ungkapnya, saat ini pihaknya telah mengantisipasi tantangan tersebut dengan berkomunikasi bersama Forkopimda.
Dari hasil komunikasi tersebut, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu mendapatkan tawaran bantuan dari TNI Angkatan Laut apabila terdapat situasi darurat dalam proses distribusi ke pulau tersebut.
Ia mengatakan, apabila nantinya terdapat keadaan darurat yang tidak bisa diatasi dengan jalur biasa maka TNI Angkatan Laut akan membantu mendistribusikan logistik pilkada ke Pulau Enggano.
Baca juga: Aliansi Masyarakat Ingatkan Aparat, Termasuk Polri Jaga Netralitas di Pilkada Serentak
"Pelaksanaan distribusi logistik khusus untuk kecamatan Enggano, atau Pulau Enggano yang menjadi titik stressing dari pemerintah Provinsi Bengkulu ini telah kami antisipasi dengan mengkomunikasikan dengan jajaran Forkopimda khususnya," kata Jaduliwan.
"Kalau seandainya ini melalui jalur distribusi yang normal tidak bisa berjalan dengan baik kita akan mohon bantuan dan ini pun sudah ditawarkan oleh bapak-bapak dari TNI Angkatan Laut untuk mendropping jika ini dipandang perlu pada saat emergency," sambungnya.
Saat ini, ia mengatakan logistik pemilu telah diterima di gudang penyimpanan kabupaten/kota.
Saat ini, kata dia, tengah dilakukan pengemasan perlengkapan pemilu ke dalam kotak suara.
"Sedang berlangsung adalah pengesetan dan pengemasan perlengkapan ke dalam kotak suara," kata dia.